Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, 2.700 Hektar Sawah di Tasik Gagal Panen

Kompas.com - 28/07/2015, 14:06 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Produksi Padi Palawija Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Heti Heryati menyatakan, hampir sekitar 2.700 hektar sawah di beberapa kecamatan setempat mengalami kekeringan dan gagal panen memasuki musim kemarau tahun ini.

Musim kemarau diprediksi masih akan terjadi dan lahan sawah kekeringan akan semakin meluas.

"Lahan sawah akibat kemarau sekarang sesuai data terbaru ada sekitar 2.711 hektar yang kekeringan dan tak bisa ditanami. Dari luas lahan sawah itu banyak yang gagal panen," ujar Heti di kantornya, Selasa (28/7/2015).

Beberapa kecamatan yang telah mengalami kekeringan parah yaitu daerah Kecamatan Cikalong, Cikatomas, Tanjungjaya, Jatiwaras, Ciawi dan Pagerageung. Daerah itu memang dikenal sebagai daerah rawan kemarau di Tasikmalaya setiap memasuki musim kemarau tiap tahunnya.

"Kalau terus kemarau lahan padi yang terancam kekeringan bisa bertambah seluas 3.724 hektar. Rata-rata tanaman yang teranacam kekeringan tersebut berumur sekitar 40 sampai 90 hari setelah tanam. Diperkirakan produksi gabah tahun ini akan turun karena puso," kata dia.

Menurut Heti, tanaman yang mengalami gagal panen sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Sehingga luas tanaman padi yang akan dipanen pun akan berkurang. Dalam menghadapi kemarau, tambah Heti, yang dibutuhkan para petani adalah pompa air.

"Kita upayakan nanti ada bantuan pompa air untuk galian sumur dadakan di sawah saat musim kemarau," tambah dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin menambahkan, di Kabupaten Tasikmalaya hampir 60 persen wilayah akan kekeringan saat kemarau panjang. Wilayah pertanian yang luas di Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah rawan kekeringan saat musim kemarau.

"Biasanya setelah sawah kekeringan baru akan melanda para warga sulit mendapatkan air bersih," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com