Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Booming, Pegadaian Tambah 14 Ahli Batu Akik

Kompas.com - 03/07/2015, 22:00 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Pegadaian menambah 14 gemologist atau ahli batu akik di Indonesia. Dari 14 gemologist itu, pegadaian Jawa Barat mendapatkan satu gemologist.

"Saat ini 14 gemologist itu masih sekolah di Thailand. Mereka baru selesai pendidikan September 2015. Jadi mereka akan mulai aktif setelah September," ujar Kepala Kantor Wilayah Bandung PT Pegadaian, Alim Sutiono di Bandung, Jumat (3/7/2015).

Ia mengemukakan, dari 14 gemologist ini, dua orang di antaranya akan ditempatkan di pusat. Sedangkan 12 orang lainnya akan disebar ke 12 kanwil yang ada di Indonesia.  Salah satunya akan dikirim ke Bandung.

Penambahan 14 gemologist, sambung Alim, merupakan jawaban atas membanjirnya permintaan masyarakat. Sebelumnya, Pegadaian memiliki delapan gemologist yang sengaja disekolahkan di Thailand dan Belgia. Ke-delapan orang tersebut ditempatkan di Jakarta.

"Mereka cukup kewalahan dengan permintaan pasar. Dalam satu hari, orang yang mengajukan sertifikasi batu akiknya mencapai 40 orang. Dan masing-masing orang bisa membawa 30 batu akik," tutur Alim.

Harga sertifikasi batu akik sebesar Rp 250.000 per sertifikat dan Rp100.000 untuk memo. Hingga kini, Pegadaian belum bisa menerima gadai batu akik. Kecuali jika batu akik tersebut diingkari oleh emas. Emas itulah yang akan dihitung besaran nilai gadainya.

Alim mengungkapkan, permintaan sertifikasi batu akik semakin banyak. Untuk menangkap peluang itulah, Pegadaian mengirimkan 14 orang ke Thailand untuk sekolah.

"Lucunya di Jakarta itu ada banyak kios yang menawarkan jasa sertifikasi dengan dana lebih mahal, misalnya Rp 400.000. Padahal mereka itu mensertifikasi di Pegadaian," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com