Mereka adalah Sahat Sinaga dan istrinya, Purba, serta anak semata wayang mereka, Iren Sinaga. Ikut pula bersama mereka, dua keponakan Sahat, Agus Salim Sitio dan Like Simbolon. Informasi ini diutarakan adik Sahat Sinaga, Oloan Sinaga, yang ditemui di Jalan Perwira, Pematang Siantar, Rabu (1/7 2015).
Menurut Oloan, Sahat berangkat dari rumah kediaman milik orangtua mereka di Jalan Perwira, Pematang Siantar. Sahat adalah seorang pendeta yang melayani di Pulau Mentawai. Beberapa hari yang lalu, mereka datang berkunjung ke Pematang Siantar untuk berlibur beberapa hari.
"Abang saya sempat beberapa hari menginap di rumah orangtua kami, sebelum kemudian berangkat ke Medan," kata Oloan.
Sementara itu, Agus Salim Sitio dan Like Simbolon masing-masing berasal dari Pematang Siantar dan Kabupaten Samosir. Kelimanya hendak terbang ke Pulau Natuna dan menetap untuk melayani di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, keluarga ini terpaksa berangkat menumpangi pesawat Hercules karena terkendala masalah ekonomi. Sahat membeli tiket dari salah seorang anggota TNI yang adalah anggota jemaat GPDI.
Saat ini, di rumah duka, keluarga Sahat masih menunggu kedatangan jenazah kelimanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.