Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Lembar Mataram Berbenah Jelang Arus Mudik

Kompas.com - 30/06/2015, 10:53 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Pelabuhan Lembar di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai berbenah menjelang datangnya arus mudik lebaran tahun 2015. PLT Manager Usaha ASDP Pelabuhan Lembar Aty Asiany mengatakan, saat ini tengah melakukan perbaikan infrastruktur jalan dengan meratakan tanah gundukan bekas loket di sekitar area pelabuhan.

"Kami perkirakan selesai sebelum puncak arus mudik," kata Aty, Selasa (30/6/2015). Dia mengatakan, di lokasi itu juga akan dibuat posko terpadu yang dimulai pada H-7 sampai H 7 lebaran atau tanggal 10 Juli 2015-25 Juli 2015.

Pada arus mudik kali ini, Pelabuhan Lembar telah menyiapkan 30 kapal yang akan beroperasi selama arus mudik dan arus balik. Aty mengatakan, akan ada satu tambahan kapal baru. Namun sampai saat ini pengurusan surat belum selesai, sehingga kapal baru itu belum masuk jadwal.

"Semua kapal aktif, tetapi pola jadwal ada 12 kapal. Kecuali ada antrean, kapalnya bisa ditambah dan bongkar muat bisa dipercepat agar tidak ada kemacetan dan penumpukan penumpang," kata Aty.

ASDP mengklaim kapal-kapal yang dipersiapkan dalam keadaan layak dan siap untuk mengangkut seluruh penumpang di Pelabuhan Lembar.

Pelabuhan Lembar khusus melayani angkutan dari dan menuju Pelabuhan Padangbae Bali, dengan waktu tempuh sekitar empat jam dan berjarak 36 mil. Tahun ini, jumlah penumpang diperkirakan akan meningkat 10 persen dari jumlah penumpang tahun sebelumnya.

Rata-rata penumpang merupakan pengendara sepeda motor dan mobil pribadi. Sementara untuk tarif tiket penyeberangan, Aty mengatakan tidak ada kenaikan. Harga tiket saat ini berkisar pada Rp 44.000 untuk penumpang dewasa dan Rp 29.000 untuk penumpang anak-anak.

Untuk kendaraan golongan I tarif tiket Rp 64.000, kendaraan golongan II Rp 123.000 dan kendaraan golongan III Rp 246.000. "Harga tiket masih sama tidak ada kenaikan karena pemberlakuan harga tiket tergantung dengan harga BBM. Jadi kalau BBM naik kita juga ikut naik, sudah ada peraturannya dari menteri. Kalau BBM turun kita juga ikut turun," kata Aty. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com