Dia meyakini, jika tidak ada prosedur standar penerbangan yang dilanggar, tidak akan ada kejadian over run seperti kemarin. "Secara teori, jika prosedur dilakukan meskipun dalam keadaan hujan, pesawat tidak akan bablas (over runway) seperti kemarin karena landasan pacunya mencukupi," ujar dia seusai mengisi Seminar Internasional Akuntansi yang digelar Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Rabu (3/6/2015).
Laporan yang didapatkan menyebutkan bahwa kondisi saat itu dalam keadaan hujan lebat. Namun, kata dia, apa pun kondisinya, tetap ada standar operasional yang mengatur keputusan pilot. "Entah itu mendarat atau turn around atau transit dulu di bandara lain," kata dia.
Menurut alumnus Unair itu, Kemenhub akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kepada semua elemen mulai dari seksi kokpit, pihak navigasi udara, dan operator bandara. "Nanti hasilnya akan kami publikasikan kepada masyarakat," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-618 rute Cengkareng-Ujung Pandang tergelincir di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa (2/6/2015).
Insiden itu terjadi sekitar pukul 14.50 Wita. Insiden tergelincirnya pesawat jenis Boeing 737-800 itu tidak membawa korban. Sebanyak 146 penumpang dan delapan kru berhasil diselamatkan.