Fenomena munculnya cacing ke permukaan tanah muncul awalnya menyebar di media sosial, Twitter. Pemilik akun Ika Yuni Lestari mengunggah foto tersebut. Dalam kicauannya di Twitter, Ika menulis, "Banyak cacing dr dalam tanah lokasi area Bantul pertanda apakah ini."
Selain itu, muncul pula pesan berantai yang dikirim melalui pesan pendek telepon seluler (SMS). Isi pesan berantai yang muncul itu ialah "Hanya untuk waspada, baru dicek kebenarannya. Buat teman2 yg di jogya ada ngak yg tinggal di dekat bantul, ini ada info dari teman ku yg anggota Basarnas: buat jaga2: dari bantul merata, wilayah Berbah, prambanan sampai solo, ada fenomena aneh, banyak cacing keluar dari tanah dalam keadaan lemas, teman ku sih saran kan siap emercency, karena dulu saat gempa terjadi seminggu setelah fenomena cacing ini juga, analisa awal, terjadi peningkatan aktifitas tektonik di jalur Subduction kidul kono, akibat terjadi pelepasan energy ke permukaan tanah, fenomena ini pernah terjadi pada tahun 2006 sebelum gempa besar di DIY/khusus nya Bantul sekitarnya."
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto membenarkan adanya fenomena munculnya cacing ke permukaan tanah di wilayah Bantul. Ia pun mendapat laporan dari warga terkait hal tersebut. Bahkan, saat berjalan-jalan dengan keluarganya di daerah Dusun Karangjati, Kecamatan Kasihan Bantul, Dwi melihat banyak cacing bermunculan dari dalam tanah.
"Jumlahnya banyak, kondisinya juga lemas. Saya melihat saat jalan-jalan dengan istri," ucap dia, Rabu (3/6/2015).
Namun, Dwi mengimbau agar warga tidak terpancing dengan isu-isu yang muncul. Sebab, keluarnya cacing ke permukaan itu bisa disebabkan perubahan iklim atau cuaca. "Kemarin kan sempat hujan dan saat ini panas kemungkinan karena kepanasan muncul ke permukaan. Masyarakat tidak perlu resah dan mengaitkan fenomena itu dengan ramalan gempa," kata dia.