Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Lilik Ernawati Lepas dari Jerat Hukuman Mati di Arab

Kompas.com - 12/05/2015, 09:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Lilik Ernawati, --tenaga kerja wanita asal Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang masuk dalam daftar 37 TKI di Arab yang terancam hukuman mati, dikabarkan akan pulang pada bulan puasa tahun ini.

"Kami mendapatkan informasi jika Lilik akan segera pulang dari keluarganya. Lilik sendiri yang menghubungi anaknya. Puasa ini akan pulang karena masih menunggu pengurusan administrasi exit di Tarhil, imigrasi Arab Saudi," kata Kadir, kordinator SBMI wilayah Banyuwangi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2015).

Kadir menjelaskan, hanya keluarga dari Lilik Ernawati yang bisa dilacak keberadaannya. Sedangkan untuk TKW atas nama Ginarti binti Sairin Peyen, Kadir mengaku masih berusaha mencarinya. "Untuk Ginarti kami masih berusaha untuk mencarinya di Banyuwangi," kata dia.

Kadir menjelaskan, Lilik berangkat ke Arab Saudi sejak tahun 2004. Pada tahun 2007, dia tertangkap dengan tuduhan ikut serta membantu pembunuhan terhadap Siti Aisyah, warga negara Indonesia asal Jawa Barat yang dibunuh oleh seorang laki laki berkebangsaan Bangladesh.

"Di tempat pembunuhan ditemukan foto lelaki tersebut dengan Lilik sehingga Lilik dituduh ikut terlibat dalam pembunuhan. Namun (tuduhan itu) tidak dapat dibuktikan di persidangan karena kurangnya saksi," ujar Kadir.

Pada tahun 2009, tuduhan kepada Lilik berubah menjadi perzinahan. Namun kembali lagi, tuduhan itu tidak terbukti karena saksi yang diajukan kurang dari empat orang. "Tuduhan perzinahan juga tidak terbukti sehingga kemungkinan besar Lilik akan bebas. Pendampingan dari Pemerintah Indonesia juga sudah dilakukan sejak tahun 2009 lalu," kata dia.

Kadir berharap Pemerintah juga berperan aktif memberikan informasi pengembangan kasus hukum terhadap keluarga yang ada di Banyuwangi. "Untungnya, Lilik mendapatkan akses untuk menghubungi keluarganya. Informasi kepulangan Lilik juga didapatkan dari Lilik langsung bukan dari pemerintah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com