Demi menutupi biaya operasional sekolah, Ahmad Faqih, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Taufiqus Sibyan, Desa Talango, Kecamatan Proppo, Pamekasan menggadaikan motornya kepada Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi.
Motor Honda Supra tahun 2002 dengan nomor polisi M 3759 AF diparkir di depan Kantor Kemenag dengan diberi tulisan, "Lelang Motor Demi Kesejahteraan Guru", "BOS Kemenag Tidak Cair Lembaga dan Guru Banyak Utang karena Gaji Tak Keluar."
Motor itu, menurut Faqih, dilepas dengan harga Rp 7,5 juta lengkap dengan surat-surat kendaraannya. Batas waktu lelang tidak ditentukan, sampai ada orang yang tertarik. Bahkan jika Kepala Kemenag Pamekasan tertarik, Fiqih sangat merespons. "Daripada lembaga dan guru kelimpungan karena tidak ada uang, maka saya iklas motor saya digadaikan," ungkap dia, Kamis (7/5/2015).
Faqih menjelaskan, dalam upaya untuk mencairkan dana BOS di Kemenag, perkumpulan kepala sekolah sudah sering mendatangi Kepala Kemenag Pamekasan agar segera mencairkannya. Namun, desakan itu tidak pernah sukses dan dana BOS belum cair sampai lima kini.
"Audiensi dengan Kepala Kemenag Pamekasan sudah sering dilakukan. Tapi jawabannya tidak puas dan terus dijanjikan," ujar Faqih.
Aksi lelang itu, hanya menjadi tontonan pejabat di lingkungan Kemenag Pamekasan. Namun Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi, tidak berada di kantornya. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Nawawi, juga tidak ada di ruang kerjanya saat akan dimintai klarifikasi soal tidak cairnya dana BOS tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.