Menurut Purnomo, selama bekerja sebagai penjaga kos Puri Christi 4 Seturan, ia hanya sekali bertemu dengan SA pada awal April 2015. Saat berpapasan, ia tak melihat tanda-tanda SA sedang dalam keadaan hamil.
"Ya, hanya sekali bertemu itu pas dia berjalan keluar, sekitar awal bulan April. Itu terakhir saya melihat. Saat itu saya juga tidak melihat tanda-tanda sedang hamil," jelas Purnomo saat ditemui Kompas.com, Kamis (30/4/2015) sore.
Selama ini, dia juga tidak pernah menjumpai SA pulang atau pergi bersama laki-laki. Selain itu, Purnomo tidak pernah menjumpai mahasiswi asal Lampung itu menerima tamu laki-laki.
"Belum pernah saya melihat pergi atau ada tamu laki-laki. Di sini kan kalau ada tamu laki-laki enggak boleh masuk kamar, harus di ruang tamu ini," tandasnya.
Sementara itu, Santi, salah satu penghuni kos menceritakan, SA sosoknya tertutup dan jarang berkomunikasi dengan teman-teman kos. Selama 2 tahun tinggal di kos, ia mengaku tak pernah bertemu dengan SA.
"Kamar saya di lantai atas, ya enggak kenal. Setahu saya dia masih baru kos di sini. Satu kos, satu fakultas tapi enggak pernah ketemu," ucapnya.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, kamar kos nomor 12 Puri Christi 4, Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, kini sudah dipasang garis polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, SA ditemukan tewas di kamar kosnya. Saat ditemukan, di antara selangkangannya terdapat bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan. Bayi tersebut juga sudah dalam keadaan meninggal. [Selengkapnya baca: Seorang Mahasiswi Tewas Seusai Melahirkan di Kamar Kos]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.