Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Bunuh Diri di Kediri Dimakamkan di Tempat Berbeda

Kompas.com - 04/04/2015, 10:43 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Jenazah satu keluarga yang tewas bunuh diri di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, langsung dimakamkan oleh keluarganya, Sabtu (4/4/2015). Pemakaman dilakukan setelah jasad mereka menjalani visum di RS Bhayangkara Kota Kediri.

Hanya saja, keluarga yang terdiri dari pasangan orangtua dan satu anaknya itu dimakamkan di tempat yang berbeda.

Untuk jenazah Yudi Santoso (45), dimakamkan di pemakaman umum Desa Minggiran Kabupaten Kediri sementara jenazah istrinya Fajar Retno (40) serta anak perempuannya Ola (7) dibawa pulang keluarganya ke Semarang untuk dimakamkan di sana.

"Keluarga dari pihak perempuan memintanya untuk dimakamkan di Semarang. Kami memahami dan menghormati permintaan itu," kata Hari, kakak ipar almarhum Yudi saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kediri.

Hari menuturkan, pihak keluarga tidak mempunyai firasat apapun terkait peristiwa itu. Adik iparnya itu, lanjut dia, mempunyai kepribadian yang cukup tertutup sehingga tidak mengetahui pasti penyebab bunuh diri itu.

"Kami sendiri hingga saat ini tidak tahu pasti penyebabnya karena almarhum tidak pernah cerita," ujarnya.

Linda, adik bungsu almarhum, mengaku komunikasi terakhir dilakukan sepekan lalu melalui sambungan telepon.

Saat itu, kata dia, juga tidak ada tanda-tanda sehingga apa yang terjadi saat ini membuatnya terpukul. "Kami semua tidak menyangka," kata adik almarhum yang masih sembab matanya ini.

Sebelumnya, Yudi dan kedua anggota keluarganya itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Jumat malam, dalam posisi telentang dalam kamar rumahnya.

Dari kondisi jenazah, diperkirakan sudah meninggal sejak tiga hari sebelumnya. Peristiwa itu terungkap setelah Amin, adik korban, datang ke rumah Yudi dari Surabaya.

Amin mendapati rumah dalam keadaan terkunci namun televisi dalam keadaan menyala. Dia juga curiga pada bau busuk yang menyeruak dari dalam rumah sehingga berinisiatif mendobrak pintu.

Mendapati kakaknya sudah meninggal, Amin kemudian melaporkan pada tetangga dan polisi. Jenazah kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan awal, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Polisi mengamankan surat wasiat serta sebuah gelas berisi cairan yang diduga racun untuk bunuh diri. Cairan itu saat ini masih dalam pemeriksaan forensik.

Kepala Polsek Papar Ajun Komisaris Kamsudi mengatakan, inti dari surat wasiat itu adalah pamitan dan meminta agar mereka dikuburkan dalam satu liang lahat.

Isi dari surat tentang uang yang bisa dimanfaatkan untuk memakamkan mereka. Selain itu, isi dari surat itu juga menerangkan tentang penyebab kejadian itu, karena masalah pekerjaan. [Baca: Satu Keluarga Bunuh Diri dan Minta Dikubur dalam Satu Liang Lahat]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com