Orangtua Aminah "Shock" Putrinya Tewas Akibat Miras Palsu

"Kami sangat kaget mendapat kabar ini. Orangtuanya shock begitu mendengar Aminah meninggal dunia dengan cara seperti ini,” kata paman Aminah, Sulhalal (55), saat ditemui di Mapolres Semarang, Selasa (31/3/2015) malam.

Sulhalal mengatakan, pihak keluarga keberatan jasad Aminah diotopsi. Ia ingin secepatnya membawa jenazah Aminah pulang ke Pati untuk dimakamkan.

"Kami khawatir kalau otopsi nanti ibunya shock karena punya riwayat penyakiti jantung. Kami berharap jenazah Aminah bisa segera dibawa pulang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sitiluhur, Abdul Syukur, yang turut mendampingi keluarga Aminah mengatakan, korban sudah sekitar satu tahun tinggal di Ungaran. Pihak keluarga tidak tahu tempat tinggal dan pekerjaan Aminah di Ungaran.

"Kasihan, dia itu dari keluar tidak mampu, saya prihatin sampai kejadian seperti ini. Selama ini dia dikenal baik dan tidak minum-minuman seperti itu,” kata Syukur.

Secara terpisah, Andi, tetangga kos Aminah menjelaskan bahwa perempuan yang akrab disapa Ina ini bekerja sebagai tukang masak di warung nasi kucing di sekitar pasar Babadan, Ungaran.

"Ina kerjanya di warung nasi kucing. Kamar kosnya di situ," kata Andi sembari menunjuk lorong menuju kamar kos-kosan di Langensari Barat, Ungaran.

Sebelumnya, tiga orang tewas dan satu korban masih kritis di rumah sakit seusai menenggak miras di sebuah kos-kosan milik Arif Sukirman di Langensari Barat, RT 2 RW 4, Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat. Dua orang tewas di TKP, yakni Joko Waluyo alias Jack (31), warga Perumahan Nitibuana, Ungaran Timur dan Ahmad Feriyanto (22), warga Desa Keji, Ungaran Barat. Sementara Aminah alias Ina (25), warga Desa Sitiluruh, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Selasa (31/3/2015) meninggal di RSU Ungaran. Satu orang lagi bernama Al Fatah dalam kondisi kritis di RSUD Ungaran. [Selengkapnya baca: Pesta Miras Palsu, Tiga Orang Tewas dan Satu Kritis]