Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Bentrok di Kopeng, UKSW Minta Maaf ke Masyarakat

Kompas.com - 15/03/2015, 19:23 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembantu Rektor III Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Arief Sadjiarto mengungkapkan penyesalan atas peristiwa bentrok mahasiswanya dengan warga Kopeng, Kabupaten Semarang, Minggu (15/3/2015) dinihari.

Arief atas nama kampus meminta maaf kepada masyarakat atas insiden ini. "Kami minta maaf kepada masyarakat, karena sebagian besar mahasiswa ini adalah mahasiswa UKSW. Walaupun ini bukan kegiatan akademis atau kegiatan yang di luar koordinasi kami. Kami mohon Kejadian hari ini tidak terulang untuk masa mendatang," kata Arief dihadapan ratusan mahasiswa asal Papua dan Sumba yang diamankan di Mapolres Semarang, Minggu (15/3/2015) siang.

Seperti diketahui, bentrok tersebut bermula dari pesta kelulusan mahasiswa UKSW asal Papua dengan mengundang beberapa mahasiswa se-daerah di Wisma Renata, Kopeng. Menurut Arief, kegiatan mahasiswanya ini di luar tanggungjawab kampusnya. Sebab kegiatan ini bukan kegiatan kemahasiswaan resmi yang melibatkan kampus. Bahkan pelaksanaannya juga dilakukan tanpa ada pemberitahuan.

"Kami sudah koordinasi dengan Rektor. Selama anda disini, anda menjadi kekuasan Polres Semarang. Saya berharap anda sebagai mahasiswa punya tanggungjawab untuk menjalani proses hukum ini," tegasnya.

Pihak Kampus, imbuh Arief, menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Polres Semarang. Bahkan tidak menutup kemungkinanan mahasiswanya yang terlibat melanggar hukum pidana terancam sanksi skorsing satu semester hingga sanksi di keluarkan dari kampus.  

“Sanksi akademik pasti akan kita berikan, tapi bentuknya apa masih akan kita putuskan nanti setelah penanganan aparat kepolisian ini,” kata Arief.

Akibat dari insiden ini, imbuh Arief, pihaknya terpaksa membatalkan sejumlah kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan di wilayah Kabupaten Semarang. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan ekses dari kejadian tersebut.

"Pak Rektor meminta pembatalan sejumlah agenda diluar kampus yang akan dilakukan mahasiswa. Seperti seminggu kedepan ini ada retret kita batalkan," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa asal Papua, Rafael mengaku baru mengetahui ada keributan setelah mahasiswa diminta aparat kepolisian untuk berkumpul dan dibawa ke mapolres Semarang. Sebab saat insiden terjadi, ia berada di wisma bersama 30 mahasiswa Papua lainnya yang ikut diundang.  

"Sampai sekarang saya bingung apa masalahnya,” kata mahasiswa UKSW ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com