Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Main Tembak, Makassar Aman dari Geng Motor untuk Sementara

Kompas.com - 26/02/2015, 11:53 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Tindakan tegas aparat kepolisian dengan menembak pelaku kejahatan yang rata-rata dilakukan kawanan geng motor membuat situasi Kota Makassar untuk sementara ini aman.

Setelah tiga anggota geng motor ditembak, peristiwa kejahatan sudah tidak terjadi mulai Rabu (25/2/2015) malam hingga Kamis (26/2/2015) pagi ini. Namun, situasi aman Kota Makassar dari kawanan geng motor diduga hanya berlangsung untuk sementara. Jika patroli dan pengamanan polisi mulai kendur, kawanan geng motor dan segala bentuk kejahatannya diperkirakan akan kembali terjadi.

Pandangan itu dikemukakan salah satu warga, Bernanto, yang dimintai komentarnya soal aksi brutal geng motor di Makassar. Menurut Bernanto, aksi geng motor di Makassar ini sudah berlangsung bertahun-tahun, tetapi tak kunjung mereda.

"Kalau polisi gencar melakukan pencarian dan menembak pelaku, kawanan geng motor ini pasti sembunyi untuk sementara, dan situasi Kota Makassar pun kembali aman. Beberapa lama kemudian, pasti mereka keluar dari persembunyiannya, setelah melihat sistem pengamanan kota mulai lemah," kata Bernanto.

Bernanto menyarankan, jika ada anggota geng motor yang tertangkap, maka harus dipanggil semua orangtuanya dan diberi perjanjian. Jika orangtua tidak bisa mengendalikan anaknya dan melakukan pembiaran, maka bisa diproses.

"Ya orangtua anak geng motor itulah harus ikut bertanggung jawab. Jadi bisa juga diproses orangtuanya jika melakukan pembiaran. Selanjutnya dari pemerintah, membuat aturan jam anak. Di mana pada pukul 22.00 Wita, anak-anak dilarang berkeliaran di jalanan tanpa dikawal oleh orangtua. Jika ada yang ditemukan, bisa diproses sesuai aturan yang berlaku," papar Bernanto.

Komentar Bernanto pun disambung oleh warga lainnya, Jalaluddin. Menurut dia, pemerintah kota dan aparat kepolisian serta instansi terkait harus mencari solusi dalam pemberantasan geng motor.

"Jadi bukan hanya saat singkat ini saja, harus dipikirkan berkepanjangannya. Jika polisi memulai dengan ancaman penembakan dan meningkatkan patroli, harusnya pihak pemerintah ada upaya yang dilakukan agar bisa memberantas geng motor. Seperti mereka yang terjaring atau terdata sebagai anggota geng motor, harus dibina dan dilakukan pengawasan terus baik dari pemerintah setempat, RT/RW, polisi, dan terutama orangtua anak itu sendiri agar anak itu tidak kembali terjerumus dalam tindakan kriminalitas," tutur Jalaludin.

Dalam sebulan terakhir, beredar informasi melalui jejaring sosial dan media sosial. Ditambah lagi, video pembunuhan seorang pemuda di Jalan Veteran Utara dilakukan kawanan geng motor di jejaring YouTube.

Dari rentetan kejadian kekerasan di jalanan yang terjadi hampir tiap hari, muncul persepsi bahwa Makassar tidak aman. Selain itu, beredar juga petisi "Makassar Tidak Aman" yang kemudian diwarnai dengan komentar Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com