Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dirazia, Sapi di Mamuju Utara Akhirnya "Mengenali" Petugas Satpol PP

Kompas.com - 19/02/2015, 03:44 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


MAMUJU UTARA, KOMPAS.com
 — Perda penertiban ternak yang diberlakukan Pemerintah Daerah Mamuju Utara sejak dua bulan terakhir tak mendapat respons positif warga. Meski razia penertiban ternak gencar dilakukan, kawanan sapi tetap saja terlihat berkeliaran hingga memasuki Markas Polres hingga Kantor Bupati Mamaju Utara.

Ancaman sanksi di tempat tanpa teguran terlebih dahulu tidak membuat pemilik ternak gentar dan mengandangkan ternak mereka. Untuk menertibkan ternak seperti sapi dan kambing yang berkeliaran di Mamuju Utara hingga menjarah sampai ke Kantor Polres dan Kantor Bupati Mamuju Utara, pemerintah setempat tidak hanya melibatkan Satpol PP untuk berburu kawanan sapi yang berkeliaran di kota, petugas Polres Mamuju Utara pun dilibatkan.

Lihat saja kawanan puluhan ekor sapi yang merambah masuk ke Mapolres dan Kantor Bupati Mamuju Utara. Meski sudah kerap dilakukan razia dan pemiliknya dikenai sanksi, hal itu tak membuat warga jera.

Kawanan sapi yang berkeliaran masuk kota juga sudah lama dikeluhkan warga karena tak sedikit kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya dipicu banyaknya sapi yang berkeliaran pada siang dan malam hari di Kota Mamuju Utara.

"Kenali" petugas

Sapi yang sudah belasan kali terjaring razia ini pun tampaknya sudah sangat akrab dengan baju dinas petugas Satpol PP yang kerap memburu dan menangkapnya. Saat melihat petugas berseragam polisi dan Satpol PP, kawanan sapi yang mencari makan rumput di halaman Mapolres dan Kantor Bupati Mamuju Utara langsung berhamburan menghindari petugas.

Sapi-sapi yang terjaring razia ini langsung diangkut ke kandang ternak milik Pemda Mamuju Utara. Namun, mengangkut satu ekor sapi ke kandang Pemda bukan perkara mudah. Sapi-sapi yang sudah "berpengalaman" terjaring razia ini memberontak sekuat tenaga agar tak digiring petugas.

Ade Yusuf Sumantri, petugas Satpol PP Mamuju Utara, menegaskan, penertiban ternak yang berkeliaran masuk kota siang dan malam akan terus dilakukan. Warga yang sapinya terjaring razia tidak akan mendapat ampun. Mereka langsung dikenai sanksi tanpa harus ditegur terlebih dahulu.

Menurut Sumantri, petugas tak akan memberi toleransi lagi, tetapi langsung memberi sanksi di tempat tanpa memandang bulu.

"Sekarang tak ada toleransi lagi. Bagi ternak yang terjaring razia, pemiliknya langsung dikenai sanksi denda tanpa teguran lagi," ujar Sumantri.

Penertiban yang melibatkan polisi dan Satpol PP akan terus digencarkan lantaran sapi yang berkeliaran siang dan malam hari tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga membahayakan dan menganggu ketertiban kota dan sering menyebabkan kecelakaan pengendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com