Warga yang rumahnya mengalami keretakan memilih meninggalkannya untuk sementara waktu dan mengungsi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin terjadi. Apalagi wilayah tersebut masih kerap dilanda hujan yang dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kepadatan tanah.
"Warga yang rumahnya rusak kebanyakan mengungsi ke rumah kerabat dekatnya," kata Suyoko, Koordinator Tagana Kabupaten Kediri, Selasa (17/2/2015).
Saat ini, Suyoko menambahkan, penanganan pascabencana telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Beberapa ruas jalan yang tertutup longsoran dan menyebabkan Dusun Tumpak Dempal sempat terisolasi telah dibuka dengan bantuan peralatan berat milik Pemda setempat.
Sebelumnya, data yang dihimpun dari Tagana Kabupaten Kediri, jumlah rumah yang rusak dalam bencana yang terjadi, Sabtu (14/2/2015) malam, itu mencapai 35 unit rumah yang tersebar di beberapa desa, yaitu Desa Surat terdapat 7 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 22 jiwa, Petungroto 2 KK dengan 6 jiwa, Blimbing 18 KK dengan 65 jiwa, Pamongan 3 KK dengan 12 jiwa, Tambi Bendo 5 KK dengan 16 jiwa.
Wilayah lereng Gunung Wilis menjadi kawasan rawan longsor karena kondisi tanah yang labil. Ancaman banjir bandang maupun longsoran semakin menguat karena curah hujan yang masih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.