Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD Membeludak, Pasien Anak Dirawat di Lorong RS

Kompas.com - 27/01/2015, 19:22 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pasien terpaksa harus rela dirawat di lorong rumah sakit setelah ruang anak-anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari Gunungkidul tidak lagi mampu menampung. Sebab, selama beberapa minggu ini, terjadi peningkatan pasien anak terutama akibat demam berdarah dengue (DBD).

"Dalam beberapa minggu terakhir memang terjadi peningkatan pasien anak-anak. Terutama kasus demam berdarah dengue (DBD)," jelas Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Wonosari, dr Triyani Heni, Selasa (27/01/2015).

Triyani menuturkan, selama Desember 2014 sampai Januari 2015 ini, jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan. Selama Januari sekitar 46 pasien DBD dirawat, sebagian besar anak-anak. Membeludaknya pasien anak-anak membuat ruang Dahlia atau bangsal anak tidak mampu lagi menampung.

"46 pasien, dua di antaranya kita rujuk ke (RS) Sardjito," tegasnya.

Meski dirawat di luar bangsal, lanjut Triyani, pasien tetap menggunakan ekstra-bed. Sementara pelayanan tidak ada pembedaan, tetap dirawat seperti pasien lainnya.

"Tiga dokter spesialis anak akan tetap melalukan pemantauan intensif kepada pasien. Tidak ada pembedaan dengan pasien lain," tandasnya.

Sementara itu, Suyanto, salah satu orangtua pasien DBD mengungkapkan, anaknya, Anisa (7), menderita DBD dan dirujuk untuk dirawat di RSUD. Anisa terpaksa dirawat di ruang non-anak karena bangsal anak sudah penuh.

"Ya, yang terpenting anak saya cepat dapat perawatan sehingga bisa lekas sembuh," katanya.

Ia mengaku sudah dua hari anaknya dirawat di luar bangsal. Meski berada di luar bangsal anak, namun soal pelayanan tetap sama dengan pasien lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com