Fitri mengalami luka tembak di bagian betis sebelah kiri. Awalnya, dia bersama temannya Wida Herawati (18), sedang menuju warung yang berada di depan sekolah. Namun usai menyeberang, tiba-tiba Fitriyanti terjatuh.
"Posisi dia langsung terduduk. Lalu saya bantu berdiri. Tiba-tiba saya lihat ada darah. Saya teriak minta tolong karena darahnya sudah banyak," ujar Wida.
Fitri kemudian dibawa ke RS Sulaiman. Berdasarkan hasil rontgen diketahui terdapat proyektil di dalam betis korban.
Mamat Rohimat (70), salah seorang warga menjadi yang pertama kali membantu Fitri mengaku mendengar suara teriakan. Namun awalnya dia tak menyangka jika Fitri terkena peluru nyasar.
"Saya lagi di rumah waktu kejadian. Ada yang teriak-teriak di luar. Pas keluar rumah ada siswi yang berdarah. Saya bawa ke dalam sekolah lalu saya antar ke RS Sulaiman," ujar Mamat.