Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Rajut Binong Jati "Curhat" ke Jokowi

Kompas.com - 12/01/2015, 14:52 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, "blusukan" ke sentra industri rajut Jalan Binong Jati, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1/2015).

Di lokasi tersebut, Jokowi harus masuk ke dalam gang sempit hanya untuk mengunjungi beberapa rumah industri rajut. Kedatangan Jokowi ini tak pelak mengundang keriuhan warga sekitar. Mereka rela berjubel sekadar ingin bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia ini.

Setelah mengunjungi beberapa rumah industri, Jokowi kemudian berkesempatan untuk menerima keluhan-keluhan dari para pengusaha kecil menengah di ruang serbaguna Rumah Tamah.

Wondo, salah satu pengusaha yang tergabung dalam Komunitas rajut Binong Jati dan Koperasi Industri Rajut Binong Jati mengungkapkan keluhannya kepada Presiden. Keluhannya adalah pada akses jalan Binong Jati yang terlalu kecil.

"Kami memohon agar dibukakan jalan akses jalan masuk dari jalan besar Kiaracondong ke Binong Jati. Cuma 100 meter kok pak. Dengan jalan itu mudahan sentra rajut Binong Jati tidak menjadi situs karena ini harus tetap ada karena menyerap pekerja banyak," ujar Wondo kepada Jokowi.

Tidak hanya itu saja, Wondo juga meminta Jokowi agar mendorong Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat untuk membuat showroom khusus di lokasi tersebut agar penjualan industri rajut bisa terpusat.

Keluhan lainnya diungkapkan oleh Eka, pengusaha muda rajutan Binong Jati. Keluhannya berbeda dengan Wondo. Dia berharap pemerintah pusat di bawah keperintahan Jokowi bisa membantu membuat Binong Jati, tidak hanya menjadi sentra industri rajut tapi juga menjadi lokasi wisata.

Selain itu, dia berharap Pemerintah Pusat mau membuatkan sekolah khusus rajut yang bisa mengajarkan orang cara merajut dengan cepat. "Dengan adanya sekolah rajut orang bisa belajar merajut dalam waktu lima menit. Sama satu lagi Pak, bagaimana kalau membuat hari rajut sedunia sama karnaval rajut," tutur dia.

Jokowi pun menanggapi keluhan-keluhan dan permintaan dari para pengusaha tersebut. Pada dasarnya, Jokowi menyetujui saran-saran dari para pengusaha rajut tersebut. "Tadi saya dengar dari gubernur dan wali kota di sebelah ini ada lahan 600 tapi kan ada jalan masih dalam pengerjaan saya kira ini lahan yang besar kalau saya boleh memberikan saran diberi showroom bersama akan lebih baik nanti kalau rampung semua jalannya sudah ya digotong bareng-bareng. Pemerintah pusat pasti saya bantu," kata Jokowi.

Jokowi berharap, showroom bersama bisa segera rampung agar sentra rajut Binong Jati bisa menjadi salah satu daya tarik wisata. "Jadi nanti kalau kesini tempat parkirnya biar agak besar, ada showroom-nya dan bisa lihat produksinya sekalian belajar merajut. Saya kira memang proses seperti itu yang diinginkan wisatawan. Jadi nanti tidak hanya beli tapi coba bikin dan produksi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com