Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Tuding Kelompok Ayub Waker Sebagai Pelaku Penembakan Mobil Patroli PT Freeport

Kompas.com - 02/01/2015, 23:15 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende menuding Ayub Waker dan pengikutnya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyerangan terhadap mobil patroli QRF PT Freeport Indonesia. Penembakan yang terjadi Kamis (1/1/2014) malam itu menewaskan 2 anggota Brimob dan seorang anggota sekuriti Freeport. 

Yotje menilai aksi penghadangan yang dilakukan Ayub Waker dan 4 orang pengikutnya itu sebagai aksi sadis dan tidak berperikemanusiaan.

“Setiap anggota saya ditembak masing-masing 3 peluru dan setelah meninggal pun masih dianiaya,” ungkap Yotje usai meninjau lokasi kejadian di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (2/1/2014) petang.

Yotje mengaku sudah memerintahkan anggotanya untuk mengejar Ayub Waker beserta pengikutnya sampai ketemu. “Saya perintahkan Ayub Waker untuk menyerahkan diri dan mengembalikan senjata yang mereka rampas. Jika tidak saya akan kejar dan tindak tegas,” ujar Yotje.

Adapun motif dari penyerangan mobil patroli yang menewaskan 2 anggota Satgas Pengamanan Objek Vital (Obvitnas) PT Freeport Indonesia di Satgas Amole, menurut Yotje, dengan tujuan untuk merampas senjata anggota.

“Kami juga masih mendalami motif lain. Karena mereka juga mengambil harta benda anggota kami dan anggota sekuriti,” jelas Yotje.

Dari penyisiran yang dilakukan sejak semalam, Yotje mengaku pihaknya sudah menahan seorang pelaku dengan inisial M. “Dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini M masih dirawat di rumah sakit karena terpaksa dilumpuhkan. Karena pelaku melawan dan membawa senjata tajam,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mobil LWB Patroli PT Freeport Indonesia yang dikemudikan anggota sekuriti QRF PT Freeport Indonesia, Suko Miartono dan mengangkut 2 anggota Brimob Satgas Amole itu dihadang dan diserang sekelompok orang tak dikenal sekitar pukul 20.30 WIT di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Setelah melakukan penyerangan, para pelaku kemudian melarikan diri dan membawa dua pucuk senjata dan amunisi milik anggota Brimob.

Akibat penyerangan tersebut, Suko Miartono dan Bripda Rian meninggal di tempat. Sementara Bripda Muhammad Andrehadi meninggal di RS SOS Tembagapura setelah sempat menjalani perawatan di IGD Rumah Sakit SOS Tembagapura.

Jenasah Bripda Rian Hariansyah dan Brida Muhammad Andrehadi, anggota Brimob Sumatera Selatan, dan jenasah Suko anggota security PTFI, Jumat siang sudah dikirim ke Palembang melalui Jakarta dengan menggunakan pesawat sewaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com