"Saat ini korban masih dalam perawatan intensif, dan ini perlu terapi khusus untuk mengembalikan kejiwaan korban, karena korban mengalami trauma akibat peristiwa itu," kata Tholib di Rumah Sakit Semen Gresik, Rabu (17/12/2014).
Tholib mengatakan, saat kali pertama korban tiba di rumah sakit, kondisinya lemas karena mengalami trauma psikologi, sementara untuk luka hanya mengalami sedikit goresan di dada korban akibat todongan pisau pelaku penyanderaan.
Ia mengatakan, perawatan khusus yang dilakukan kepada korban sangat memerlukan peran serta bantuan orang terdekat seperti keluarga, agar trauma itu bisa dilupakan secara perlahan-lahan.
"Bantuan orang terdekat untuk mengembalikan kejiwaan sangat diperlukan, karena korban tertekan akibat peristiwa itu, sehingga sangat membutuhkan dukungan pihak keluarga," tuturnya.
Sementara itu, petugas keamanan SD Negeri 2 Tlogopatut, Gresik, Gunawan mengatakan penyanderaan terhadap korban terjadi saat jam pulang sekolah.
Saat itu, korban hendak keluar gerbang sekolah tiba-tiba didatangi oleh seseorang yang tak dikenal, lalu dirangkul dan ditodongkan pisau pada bagian dadan oleh pelaku penyanderaan.
Mengetahui peristiwa itu, Gunawan kemudian memanggil petugas Kodim 0817 Gresik yang lokasi kantornya dekat dengan sekolah untuk bernegosiasi dan menyelamatkan korban.
"Usai negosiasi, korban dibawa pelaku dengan mobil menuju pelabuhan. Dan di situlah korban berhasil diselamatkan, sedangkan pelaku ditembak mati oleh petugas polisi di Jalan Veteran Gresik," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.