Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Dikepung Demo dan Dipaksa Tanda Tangan

Kompas.com - 19/11/2014, 13:24 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Dalam waktu bersamaan, dua elemen organisasi mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di halaman Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (19/11/2014).

Wali Kota Abdullah Abu Bakar sempat dibuat kewalahan. Elemen mahasiswa pertama yang datang di Balai Kota yang terletak di Jalan Basuki Rahmad itu berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Mereka memusatkan aksinya di pintu gerbang selatan.

Saat massa HMI masih menggelar aksinya, rombongan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga datang ke Balai Kota. Kelompok terakhir ini melancarkan aksinya di gerbang sebelah timur.

Aksi massa HMI ditemui langsung oleh Wali Kota Abdullah Abu Bakar. Setelah massa bubar, Wali Kota bergegas pindah tempat untuk menemui kelompok PMII yang hadir dengan massa lebih besar.

Massa PMII menuntut Wali Kota untuk turut menolak kenaikan harga BBM. Mereka juga menuntut penandatanganan komitmen atas beberapa permasalahan, seperti upah minimum kota, stabilitas harga bahan pokok, perbaikan infrastruktur, ataupun pelayanan publik.

Wali Kota mengaku secara pribadi menolak kenaikan harga BBM. Namun, kebijakan sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Dia juga sempat menolak menandatangani komitmen karena merasa harus mempelajarinya terlebih dahulu. Namun, massa terus mendesak, bahkan Wali Kota sempat beberapa kali menghentikan tanggapannya karena massa terus meneriakkan aspirasinya.

Penandatanganan plus stempel Wali Kota akhirnya dibubuhkan pada lembaran komitmen itu. Setelah tuntutan dipenuhi, massa yang mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian itu kemudian membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com