Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Uang Rokok, Warga Rela Antre BBM di Surabaya

Kompas.com - 18/11/2014, 02:20 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sopir angkutan umum di Surabaya mengaku rela mengantre pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Senin (18/11/2014) malam, sebelum resmi naik terhitung Selasa (18/11/2014). Selisih harga BBM subsidi itu akan dialokasikan untuk uang rokok.

"Lumayan bisa hemat Rp 20-40 ribu. Bisa buat beli rokok," kata Karman, sopir mobil boks, saat mengantre solar di SPBU Jalan Jemursari, Senin.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatakan, polisi menyiagakan 2-4 personelnya di masing-masing SPBU wilayah hukum polsek setempat.

"Jumlah personil disesuaikan tingkat kepadatan. Jika kurang, akan ditambah dari Polrestabes Surabaya," jelasnya.

Di Bengkulu, para warga telah memadati SPBU sejak Senin sore. Antrean misalnya terlihat di SPBU kilometer 6,5, Tanah Patah, dan lainnya.

"Sejak magrib SPBU udah panjang antrean warga telah tahu jika malam ini presiden akan menaikkan harga," kata Sudirman.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pencabutan subsidi BBM itu untuk menambah anggaran untuk membiayai infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com