Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Wakil Rakyat Dilempari Telur Busuk

Kompas.com - 10/11/2014, 13:46 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Dua organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Pamekasan, Senin (10/11/2014). Unjuk rasa itu berkaitan dengan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Makruf Malaka, Ketua GMNI Pamekasan, dalam orasinya mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi hanya akan menyengsarakan rakyat. Lagi pula, tidak ada alasan yang logis dari pemerintah terkait rencana itu, apalagi saat ini harga minyak dunia sedang turun.

"Logika pemerintah mau menaikkan harga BBM bersubsidi ini menyesatkan karena rakyat Indonesia yang akan menjadi korban dari kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat," ungkap dia.

Saat demo ini berlangsung, tak satu pun dari 45 anggota DPRD Pamekasan yang keluar menemui mahasiswa. Pendemo pun tersulut emosinya. Mahasiswa lantas memaksa masuk ke dalam Gedung DPRD Pamekasan. Namun, upaya mereka dihalangi ratusan aparat kepolisian.

"Anggota Dewan Pamekasan ini kalau urusan nasib rakyat telinganya tuli, ayo keluar ikut bersama kami tolak kenaikan harga BBM," ungkap Moh Hafifi, Ketua HMI Pamekasan.

Akibat dihalangi untuk masuk ke Kantor DPRD Pamekasan, mahasiswa terlibat bentrok dengan polisi. Adu jotos antara polisi dan mahasiswa tidak terhindarkan. Kalah jumlah personel, mahasiswa pun memilih mundur. Namun, tak disangka, di dalam tas, mereka sudah menyimpan telur busuk.

Satu per satu telur busuk itu dilemparkan ke arah Gedung DPRD Pamekasan. "Ini hadiah kebusukan pemerintahan Jokowi-JK dan kebusukan anggota DPRD Pamekasan yang sama-sama tidak berpihak kepada rakyat," ungkap Makruf.

Aksi usai setelah telur yang mereka lempar habis. Beberapa anggota polisi terlihat terkena lemparan telur busuk.

Baca Juga: Usai Dilempari Telur Busuk, Anggota DPRD Ikut Tandatangani Spanduk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com