Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Pati Kaget Ketika Sumur yang Digali Semburkan Lumpur Setinggi 15 Meter

Kompas.com - 03/11/2014, 01:27 WIB


PATI, KOMPAS.com
 — Warga Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, heboh dan panik dengan adanya semburan lumpur yang muncul dari sumur bor. Sumur yang mengeluarkan semburan lumpur bercampur air itu muncul dari sumur yang rencananya dibuat warga untuk mengairi sekitar 110 KK.

Hingga Minggu (2/11/2014), air bercampur pasir dan lumpur hitam masih menyembur setinggi kira-kira 15 meter, dan membuat warga ketakutan. Semburan lumpur itu terjadi di halaman rumah milik Sabari (45) di Dukuh Sari Mulyo Karang Panas, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Pati.

Peristiwa menghebohkan itu terjadi pada Sabtu (1/10/2014), sekitar pukul 15.00 WIB, saat para pekerja pembuat sumur bor sedang melanjutkan pengeboran yang sudah berlangsung sekitar dua minggu.

Kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat warga desa tersebut terpaksa harus membuat sumur bor untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Pasalnya, air dari sumur yang diperoleh melalui penggalian (sumur gali) di desa tersebut keruh, berbau, dan tidak layak konsumsi.

Untuk pembuatan sumur bersama, sebelumnya warga sudah melakukan pengeboran sebanyak dua kali di lokasi terpisah. Pada pengeboran pertama, material yang keluar dari sumur berupa air asin, sementara material pada pengeboran yang kedua berupa air bercampur lumpur. Di pengeboran yang ketiga ini, air yang keluar awalnya bercampur lumpur dingin hitam pekat disertai bau menyengat yang diduga merupakan gas.

Saat ini, bau menyengat tersebut sudah tidak terlalu tercium, dan semburan air setinggi lebih kurang 15 meter tersebut terlihat lebih bening, meski masih bercampur pasir hitam.

Suratman (50), salah satu warga sekitar, mengatakan mendengar suara gemuruh dan ledakan beberapa kali seperti suara kembang api, sebelum para warga panik ketakutan. Beberapa rumah warga dalam radius 20 meter dari pusat semburan tertutup material setebal lebih kurang 20 cm.

Hingga saat ini, pemilik rumah dan beberapa tetangga sekitar diungsikan di rumah milik saudara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Warga sedikit lega karena air dan lumpur tersebut mengalir menuju Sungai Tus, sebuah sungai besar yang berada di sebelah utara desa. Dengan demikian, air dan lumpur tidak menggenangi desa itu. Warga berharap, semburan tersebut cepat berhenti supaya rumah warga tidak tenggelam seperti lumpur Lapindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com