Hal ini diungkapkan oleh pimpinan BNI wilayah Makassar, Mucharo, Senin (29/9/2014). Dia mengatakan, semangat kedua bocah yang bekerja sebagai tukang cuci piring di warung atau menjadi tukang cuci mobil sambil tetap bersekolah adalah bentuk semangat yang patut dihargai dan ditularkan kepada anak-anak lain.
Atas penilaian itu pula, BNI pun memberikan bantuan berupa rumah berukuran 36 meter persegi di Kelurahan Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar. Mereka mendapat bantuan rumah lengkap dengan perabotnya, berupa tempat tidur, perlengkapan dapur, meja, dan kursi belajar.
Tak hanya itu, Ramayanti dan Hafid pun menerima beasiswa yang memungkinkan mereka bersekolah tanpa biaya hingga tamat SMA. Sementara itu, untuk Appung, disediakan sebuah kursi roda yang akan membantunya untuk beraktivitas.
Mendengar kabar ini, Appung tak henti-hentinya meneteskan air mata. Seperti yang dikisahkan, ketiganya pernah hidup terlunta-lunta. Janda dengan dua orang anak itu menumpang hidup dari satu rumah ke rumah lain.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu, cerita tentang perjuangan hidup mereka telah menggugah teman-teman di sekolah Ramayanti dan Hafid di SMP Negeri 2 Wonomulyo untuk menghimpun dana dan memberikan sumbangan untuk biaya kontrak rumah.
Selama dua tahun, sebelum lumpuh dan tak bisa bergerak, Appung bekerja demi kedua buah hatinya. Kini, dia hanya bisa tergolek di tempat tidur. Kedua anaknya berjuang mencari penghidupan sambil tetap sekolah.
Baca juga: Dianiaya Sampai Lumpuh dan Bisu Saat Jadi TKW, Ibu Ini Gantungkan Hidup pada Dua Bocah