Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Asal Jabar Dibekali Tikar Mendong untuk Sekalian Promosi

Kompas.com - 26/09/2014, 15:46 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tikar mendong asal Tasikmalaya yang dulunya hanya dipakai warga sebagai alas lantai rumah di perkampungan, kini mulai merambah ke dunia internasional. Tikar mendong menjadi alas yang dipakai untuk beribadah saat menunaikan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi. Seluruh calon jemaah haji se-Jawa Barat diwajibkan membawa tikar mendong untuk keperluan perlengkapan saat menjalani rangkaian ibadah haji tahun ini.

Sekretaris Konsorsium Koperasi Produsen Tikar Mendong Tasikmalaya, Eet Riswana mengatakan, tikar mendong digunakan berawal dari sulitnya para jemaah mendapatkan tikar berbahan alam seperti di Indonesia saat menjalankan ibadah haji di Mekah. Biasanya, saat berada di lokasi, mereka hanya bisa membeli tikar plastik buatan Tiongkok yang tersedia di para pedagang setempat.

"Mendong dibandingkan dengan tikar plastik China lebih unggul. Karena terbuat dari alam dan bisa menyesuaikan dengan suhu di lokasi. Mendong sendiri terbuat dari tumbuhan serabut jenis mendong," terang Eet kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2014).

Berawal dari pertimbangan tersebut, kata Eet, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta setiap jemaah haji asal Jawa Barat yang akan menunaikan ibadah haji untuk dibekali tikar mendong. Langkah ini pun diharapkan sebagai promosi awal tikar mendong di Arab Saudi.

"Dengan promosi ini, mudah-mudahan tikar mendong bisa dijadikan alas untuk keperluan haji oleh umat Islam sedunia. Karena kita optimistis tikar mendong lebih ramah lingkungan daripada tikar berbahan plastik," tambah Eet.

Eet pun yakin tikar mendong asal Tasik akan mampu bersaing dengan produk Tiongkok di Arab Saudi untuk keperluan ibadah haji. Apalagi, selain ramah lingkungan, mendong pun apabila dibakar bisa dijadikan pupuk, dan serat tumbuhannya bisa dijadikan pakan ternak unta.

"Saya akan tunjukkan kalau tikar mendong lebih ramah lingkungan. Sekarang dalam waktu empat bulan, perajin bisa memproduksi 400.000 buah tikar mendong di Tasikmalaya," ujar Eet.

Di lokasi sama, Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, dengan dipasarkannya salah satu kerajinan khas Tasikmalaya ini ke luar negeri, diharapkan mampu memacu kreativitas dan kemajuan industri kreatif di wilayahnya. Mendong pun menjadi produk kedua yang bisa dipasarkan di dunia Internasional selain beras organik.

"Kemarin petani di Tasik sudah bisa mengekspor beras organik ke luar negeri. Sekarang mendong ke Arab Saudi untuk dikenalkan dan dipasarkan," ungkap dia.

Uu pun menyatakan siap memfasilitasi para perajin apabila permintaan jumlah mendong dari kerajaan Arab Saudi lebih besar. Sampai sekarang, pihaknya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat pernah berkomunikasi terkait pengadaan mendong untuk jemaah haji. Namun sebagai langkah awal, pihaknya melakukan promosi produk melalui seluruh jemaah haji Jawa Barat yang dibekali tikar mendong saat beribadah nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com