Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Haji, Mbah Marto Setiap Hari Keliling Kampung Pakai Tongkat

Kompas.com - 24/09/2014, 21:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Usia senja tidak menjadi beban bagi Martorejo (94) untuk menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah. Di usianya yang hampir seabad itu, Mbah Marto, begitu sapaan akrabnya, justru terlihat prima dan bahagia. Bagaimana tidak, cita-cita mulianya itu bakal terwujud setelah ia rela menyisihkan uang hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Sejak muda Mbah Marto sudah rajin menabung meski pekerjaannya hanya sebagai petani. Setiap hari ia menggarap sawah, ia juga menanam kelapa, ketela dan padi pada musim hujan.

“Setiap kali panen saya sisihkan, setelah terkumpul saya beli tanah untuk digarap lagi. Niat saya memang hasilnya untuk naik haji,” ujar Mbah Marto ditemui di rumahnya di Dusun Bayanan Wetan, Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (24/9/2014).

Mbah Marto melanjutkan, pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Magelang membebaskan tanah milik Marto untuk keperluan proyek pembangunan stadion Bumirejo tidak jauh dari tempat tinggalnya. Uang kompensasi pembebasan tanah itulah yang kemudian dipakai Mbah Marto untuk menambah biaya pelunasan haji bersama anak laki-lakinya, Muhammad Khamid (57).

Mbah Marto tercatat sebagai calon jemaah haji tertua di Kabupaten dan Kota Magelang. Ia bergabung dengan kloter 65 dan akan berangkat melalui embarkasi Solo pada Kamis (25/9/2014) besok.

“Alhamdulillah, saya bersyukur, senang akhirnya bisa berangkat haji,” tutur kakek kelahiran 23 Maret 1920 itu.

Banyak persiapan yang telah dilakukan Mbah Marto menjelang keberangkatannya. Mulai melengkapi persyaratan, kegiatan manasik haji, membaca Al Quran hingga persiapan fisik agar tetap bugar. Tidak tanggung-tanggung, Mbah Marto setiap hari berlatih berjalan keliling kampung meski dengan bantuan tongkat kayu.

“Kalau tidak kuat nanti di Mekah pakai kursi roda,” ucap Mbah Marto yang memiliki tiga anak, 16 cucu dan 14 buyut itu.

Mbah Marto juga mengaku tidak takut menjalankan ibadah rukun Islam kelima itu meski ada ancaman virus ebola maupun penyakit lain yang berpotensi menyerang para calon jemaah haji di Tanah Suci.

"Saya mantep. Sing penting teko pasrah karo pengeran (saya mantap, yang penting pasrah sama Tuhan)," katanya bersemangat.

Sementara itu, selain calon jemaah haji tertua, Kementerian Agama Kabupaten Magelang juga mencatat calon jemaah haji termuda yakni atas nama Muhammad Zulfikar Fahmi (18), warga Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Sedangkan secara keseluruhan, jumlah calon jemaah haji asal Kabupaten Magelang tahun ini tercatat 944 orang. Mereka terbagi dalam empat kloter, yakni kloter 65, 66, 67, dan 68, yang akan diberangkatkan melalui embarkasi Solo, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com