Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mahasiswi Undip adalah Tukang Bangunan di Samping Rumah Pamannya

Kompas.com - 13/09/2014, 10:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
– Tim Polrestabes Semarang menangkap seorang tukang bangunan bernama Mustofa (26), tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Ina Winarni (21). Mustofa ditangkap di rumah orangtuanya di Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Jumat (12/9/2014) sore.

Ina ditemukan tewas di rumah pamannya di Perumahan Graha Estetika Semarang, Selasa lalu. Mustofa sendiri bekerja sebagai tukang bangunan di samping rumah tempat Ina tewas.

“Kasus pembunuhan pada salah satu mahasiswi di Perguruan Tinggi di Semarang berhasil kami tangkap. Kami berhasil menangkap pelakunya berinisial M di rumahnya di Kudus. Untuk saat ini, masih dalam proses pengembangan kasusnya hingga tuntas,” kata Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Polisi Djihartono, Sabtu (13/9/2014) dini hari.

Menurut Djihartono, bersama dengan ditangkapnya tersangka, polisi mendapati sejumlah barang bukti berupa dua ikat tali tambang warna biru yang digunakan untuk membunuh Ina, satu buah ponsel merk Samsung, dan kain. Polisi juga belum bisa memastikan apakah tersangka berjalan sendiri atau ada perbantuan dengan pihak lain.

“Masih dikembangkan. Sementara ini baru satu tersangka itu yang kami tangkap. Tapi, kami masih mencoba mengembangkannya,” tambah dia.

Mustofa lalu dibawa dari Kudus ke Mapolrestabes Semarang. Namun, saat gelar perkara, tersangka masih belum diperlihatkan dengan alasan masih akan dilakukan pengembangan perkara.

Ina, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Undip, ditemukan tewas terikat tali tambang berwarna biru. Wajahnya tertutup oleh kain. Gadis itu ditemukan tewas oleh pamannya di bawah kolong tempat tidur dalam posisi tangan terikat tangan tambang. Berdasarkan hasil autopsi sementara, kematian Ina akibat adanya luka jeratan di lehar dan mulut dan adanya bekapan kain di hidung.

Tersangka juga ditengarai telah mengambil motor Vario milik korban, namun saat tersangka ditangkap motor tersebut tidak ada bersamanya.

“Kami perkirakan motor milik korban yang dibawa pelaku sudah berhasil dijual,” cetus Djihartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com