"Kerugian aku, jelas secara moril aku malu. Tiap malam aku ditelepon laki-laki yang mengajak kencan dengan bahasa jorok, itu membuat aku down dan emosi," kata Erna kepada Kompas.com di Salatiga, Kamis (11/9/2014) sore.
Menurut wanita berambut panjang itu, sejak dirinya menyadari telah "dijual" oleh seseorang melalui akun FB palsu, setiap malam dirinya tidak pernah nyenyak tidur. Biasanya para pria pemburu wanita ini menghubungi nomor telepon genggamnya di atas pukul 22.00 WIB.
"Mereka meneleponku di atas jam sepuluh malam sampai subuh. Mengira aku bisa dipesan. Pada awalnya berhari-hari aku menangis. Tapi karena aku jauh dari orangtua, membuat aku harus kuat," katanya.
Saat ditanyakan kenapa tidak abaikan saja panggilan-panggilan yang tidak dikenal, atau mengganti nomor ponselnya dengan nomor yang baru. Erna beralasan, tuntutan profesi membuat dirinya mengabaikan saran itu.
"Sebagai seorang jurnalis, aku tidak akan mematikan HP meski saat tidur, takut kalau ada kejadian. Apalagi nomor itu sudah dikenal narasumber sejak aku jadi wartawan," ujarnya.
Selain karena alasan profesionalitas, lanjut Erna, polisi juga memintanya untuk tidak mengganti nomor ponselnya sebagai bagian dari langkah untuk mengungkap siapa pelaku "penjual" dirinya di dunia maya.
"Penyidik sendiri menyarankan aku untuk jangan mematikan HP, tidak mengganti nomor telepon atau menghapus SMS yang masuk. (Sebenarnya) semakin beban mental buat aku," imbuhnya.
Di bagian lain, Kepala Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djoko Purbohadijoyo mengatakan, pihaknya telah menempuh sejumlah upaya untuk menyelidiki pelaku yang yang membuat nama akun palsu Erna dengan mengumpulkan alat-alat bukti.
"Untuk mencari siapa yang menyebarkan dan meng-hack FB Mbak Erna, kita sudah periksa saksi ahli karena ini menyangkut FB yang admin-nya di luar negeri. Kesulitan kita memang untuk koordinasi dengan penyelenggara media sosialnya itu," kata Joko.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ernawaty (30), wartawati koran Wawasan yang bertugas di kota Salatiga, tiba-tiba dikenal sebagai wanita panggilan di dunia maya. Seseorang yang hingga kini masih misterius telah membuat akun atas nama Erna dan menampilkan profilnya sebagai wanita pemuas seks yang bisa diajak kencan dengan tarif tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.