Beberapa mahasiswa dan petugas kepolisian terluka akibat terlibat baku hantam dalam aksi pembubaran pengunjuk rasa.
Berdasarkan pantauan, ratusan mahasiswa awalnya mendatangi kawasan gedung dewan dan berorasi di jalan dengan pengawalan barikade kepolisian anti huru-hara. Satu unit kendaraan water canon pun disiapkan untuk menghalau aksi unjukrasa yang memaksa merangsek masuk ke lokasi acara pelantikan.
Setelah terlibat beberapa aksi dorong-dorongan, pengunjuk rasa berhasil diredam dengan dua kali tembakan gas air mata petugas kepolisian. Para mahasiswa pun beralih dengan aksi bakar ban di tengah jalan yang membuat jalan menuju acara pelantikan ditutup total. Namun pihak kepolisian terpancing nada provokasi dari seorang orator dan membubarkan paksa para pemdemo.
Kericuhan pun terjadi sampai beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka pukul. Pengunjuk rasa pun dipukul mundur dengan pasukan anti huru hara dan tembakan water canon disertai gas air mata.
"Kami di sini hanya meminta seluruh dewan yang dilantik berkomitmen di hadapan kami. Tapi polisi malah memukuli kami dan membubarkan aksi ini," ujar salah seorang koordinator aksi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Fariz, di lokasi kejadian.
Selain itu, beberapa mahasiswa yang dianggap provokator diamankan petugas kepolisian. Satu unit kendaraan yang mengangkut pengeras suara pun rusak dalam bentrokan tersebut. Bahkan, petugas kepolisian langsung mengejar para mahasiswa sampai ke sebuah warung untuk diamankan.
Sampai berita ini diturunkan belum bisa dipastikan berapa jumlah korban dalam kerusuhan tersebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.