Keluarga Gian, dan sejumlah tetangga, sempat berusaha membawa bayi itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu untuk mendapat perawatan medis. Namun, nyawa Gian tidak bisa diselamatkan.
Di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kefamenanu, Selasa (26/8/2014) siang, terlihat ibu kandung Gian, Ety Sasi menangis histeris begitu mengetahui anak bungsunya itu telah meninggal. Jenazah Gian pun kemudian dibawa ke ruang jenazah untuk divisum oleh tim dokter dan petugas kepolisian dari Satuan Lakalantas Polres TTU.
Sementara itu, ayah kandung Gian, Yohanes Kabiti, yang bertugas ke desa, tiba di ruang jenazah setengah jam kemudian, dan langsung menangis sambil meronta-ronta menggendong jenazah buah hatinya itu.
Tante Gian, Fina Kabiti mengaku pada saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat langsung aksi tabrak lari itu. “Waktu kejadian, kami semua berada di belakang rumah termasuk dengan mamanya Gian dan kakaknya. Waktu selesai dimandikan oleh mamanya Gian langsung turun bermain, tetapi hanya di dalam rumah saja. Kami tidak tahu karena kami semua di belakang rumah,” kata Fina.
Menurut Fina, keponakannya itu baru ditemukan terkapar di bahu jalan persis di depan rumahnya, oleh seorang tetangga. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan proses identifikasi dan mengambil keterangan dari pihak keluarga korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.