Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Transmisi Otomatis Biang Kemacetan di Jalur Selatan

Kompas.com - 09/08/2014, 07:36 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kerusakan jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah kini menimbulkan persoalan baru. Meski sudah ada perbaikan sementara, namun hanya kendaraan jenis tertentu yang diperbolehkan melintas. Walhasil, seluruh kendaraan berat kini harus melewati jalur selatan.

Parahnya, karakteristik jalur selatan yang berkelok-kelok dan banyak tanjakan mengakibatkan kendaraan berat gagal menaiki tanjakan. Seperti di jalur Ambarawa- Jambu, Kabupaten Semarang. Terakhir, pada Rabu dinihari lalu, selama lebih dari 5 jam jalur utama Semarang-Yogyakarta itu macet total.

Tidak adanya koordinasi lintas wilayah, mengakibatkan banyak kendaraan yang akhirnya terjebak kemacetan. Bahkan pada waktu itu, ekor antrean terpantau dari arah selatan mencapai simpang tiga Grabag, kabupaten Magelang.

Namun Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Alil Rinenggo mempunyai alasan lain terkait seringnya kemacetan akut terjadi diwilayah itu. Berdasarkan pengalaman selama ini, truk keluaran baru milik beberapa perusahaan ekspedisi saat ini sudah mengaplikasikan mesin otomatis.

"Saya imbau, (jika mogok) supaya pengemudi truk untuk secepatnya menghubungi teknisi internal untuk membantu mengatasi mesin yang mati di perjalanan," kata Alil, ketika dihubungi, Jumat (8/8/2014) malam.

Menurut Alil, kejadian serupa sering terjadi di tanjakan Jambu pada malam hari. Bahkan, tidak hanya satu kendaraan yang mogok tetapi bisa mencapai lima truk sekaligus yang mengalami kerusakan mesin dan rusak pada bagian suspensi.

"Ditarik derek atau kendaraan khusus tetap tidak kuat, kalau sudah mati mesin maka transmisi otomatis pasti mengunci sehingga perlu teknisi khusus. Jika menghalangi jalan utama, kami akan meminta muatan diturunkan agar bisa ditarik derek," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com