Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Sulap Terlibat Pembobolan ATM di Makassar

Kompas.com - 01/07/2014, 08:33 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com
- Seorang tukang sulap terlibat pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) di Makassar. Pelaku bekerja sama dengan buruh bangunan dalam melakukan kejahatan di Makassar dan beberapa daerah lainnya.

Kedok si tukang sulap yang berpraktik dari pasar malam ke pasar malam di Makassar itu terungkap setelah tertangkap polisi, Minggu (29/6/2014) malam.

Sakir nama asli pembobol ATM yang nyambi jadi pesulap itu. Saat main sulap, dia memperkenalkan diri dengan nama Joker. Umurnya 42 tahun. Dia tinggal di Jalan Rajawali 10, Makassar.

Proses Penangkapan

Polisi baru mengungkap penangkapan Joker, Senin (30/6). Menurut polisi, penangkapan Joker berawal dari penangkapan Johansyah alias Udin (40). Tandem Joker dalam pembobolan ATM ini ditangkap di Jalan Nusantara, Makassar, Sabtu (28/6) sekitar pukul 22.00 Wita.

Kapolsek Ujungpandang Kompol Trihanto menyebut Udin yang beralamat di Jalan Swadaya, Gowa itu sebagai target operasi yang diincar sejak Mei. Sehar-hari, Udin bekerja sebagai buruh bangunan.

Saat interogasi, Udin mengaku bekerja sama dengan Joker. Polisi lalu melakukan upaya penangkapan kepada si tukang sulap.

Saat dilakukan penggeledahan petugas berhasil mengamankan senjata Air Softgun jenis Baretta, belasan kartu ATM dari Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, Danamon, PANIN, CMB Niaga , Citi Muamalat,BPD, Mega, BRI Syariah, BRI, BII, buku rekening BNI, dan BPKB Motor.

"Anggota juga berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga kuat hasil curian seperti TV Plat 32 Inci, ponsel merek Sony, amplyfire, DVD, satu set wireless microphone, mixer, speaker lima buah, dan uang tunai Rp 5 juta," jelas Trihanto di Mapolsek Ujungpandang, Makassar.

Modus

Trihanto mengatakan, kolaborasi si tukang sulap dan buruh bangunan itu sudah menggasak raturan juta rupiah uang nasabah.

"Salah satu aksinya dengan modus merayu korbannya untuk bertukar ATM miliknya dengan menunjukkan saldo miliknya yang berjumlah miliaran rupiah untuk menjebak korban," ungkap Trihanto.

Polisi menyebut Udin sebagai otak dan Joker eksekutor lapangan. Joker mencuri ATM kadang di sadel motor terparkir. Kartu ATM yang dia curi kemudian diserahkan ke Udin. Setiap berhasil mencuri ATM, Joker diberi imbalan Rp 1,5 juta oleh Udin. ATM yang diserahkan Joker kemudian dikuras oleh Udin.

Polisi mensinyalir Udin sebagai pengumpul ATM curian. Dia diduga memiliki banyak eksekutor sekaliber Joker. Para eksekutor itu disebar di beberapa tempat strategis di Makassar.

"Kami menduga masih ada pelaku lainnya yang berkeliaran. Kami tetap melakukan pengembangan," ujar Trihanto.

Timah panas lumpukan Joker

Joker terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap.

"Anggota terpaksa melepaskan tembakan karena mencoba melarikan diri," kata Kapolsek Ujung Pandang Kompol Trihanto di Mapolsek Ujung Pandang, Makassar, Senin (30/6/2014).

Polisi tidak kesulitan menangkap Joker karena dia sudah "langganan". Trihanto mengatakan, Joker sudah tiga kali tertangkap dalam kasus yang sama. Namun dia tidak menyebut alasan Joker dilepas sehingga bebas beraksi dan beraksi lagi. (san)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com