"Ini spanduk sikap perlawanan, tidak ada kaitannya dengan bulan Ramadan," teriak salah seorang warga Dolly.
Dalam kericuhan itu, salah seorang warga Dolly sempat akan diamankan karena dianggap sebagai provokator, namun warga lainnya menarik dan mempertahankan agar pria tersebut tidak dibawa.
Sejumlah tim advokasi Front Pekerja Lokalisasi (FPL) juga berusaha mempertahankan spanduk yang akan dicopot petugas.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irfan Widyanto mengatakan, sweeping ditujukan untuk memastikan bahwa sehari sebelum puasa, tidak ada aktivitas prostitusi di Dolly.
"Bukan hanya di Dolly saja, tapi sweeping juga akan kita lakukan di tempat hiburan malam lainnya," ujarnya.
Dalam aksi itu, petugas menyegel wisma Barbara yang sudah dijual ke Pemkot Surabaya untuk dijadikan fasilitas umum.