Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Speedboat" Karam di Maluku Diduga Akibat Kelebihan Muatan

Kompas.com - 24/06/2014, 20:38 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Selain karena faktor cuaca buruk dan tinggi gelombang di perairan Maluku, salah satu penyebab tenggelamnya speedboat yang mengangkut 9 orang penumpang di perairan Pulau Haruku, Selasa (24/6/2014), diduga juga karena kelebihan muatan.

Speedboat yang tenggelam itu kapasitas muatnya hanya 6 orang penumpang, namun saat tenggelam speedboat itu mengangkut 9 penumpang dan 1 pengemudi," ungkap Kapolsek Pulau Haruku, Ipda Arsyad Hehanusa kepada wartawan melalui telepon selulernya, Selasa (24/6/2014).

Dia mengungkapkan, selain jumlah penumpang yang melebihi kapasitas muat, speedboat nahas tersebut ternyata juga mengangkut besi tua saat berlayar dari Desa Oma, Kabupaten Maluku Tengah menuju Desa Tulehu di Pulau Ambon.

“Dari sejumlah laporan saksi mata melaporkan jika ada muatan besi tua juga di dalam speedboat itu," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, speedboat nahas tersebut bertolak dari Desa Oma, Kecamatan Pulau Haruku menuju Desa Tulehu, Pulau Ambon sekitar pukul 07.30 WIT, namun saat berada di perairan Pulau Haruku, kapal cepat itu karam.

Dalam musibah itu dua penumpang bernama Lies Wattimena/Sekawael dan Nata dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tujuh penumpang lainnya selamat. Mereka yang selamat antara lain Lukas Suripaty, Ebian Hetaria, Unu Uneputty, Elijer Sekewael, Yanti Sekewael dan Messy Sekewael serta seorang penumpang lain yang belum diketahui identitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com