Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Dijual ke Malaysia, 21 TKW Diselamatkan Pastor di Batam

Kompas.com - 24/06/2014, 17:26 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 21 orang tenaga kerja wanita (TKW) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil diselamatkan oleh Romo Paschal Boleng, seorang rohaniawan Katolik yang bertugas sebagai pastor pendamping di Gereja Santo Petrus, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Puluhan TKW itu berhasil dibebaskan oleh anggota Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau, setelah mendapat laporan dari Romo Paschal. Para TKW tersebut dibebaskan setelah disekap di sebuah tempat penampungan di Legenda Malaka, Batam, milik salah seorang warga bernama Jonni Tandjaya.

Romo Paschal Boleng mengatakan, para TKW itu berhasilkan dibebaskan, Kamis (24/4/2014) lalu, setelah dua orang TKW bernama Benedikta Nomat (21) dan Petronela Lake (17) berhasil kabur dari tempat penyekapan.

“Pada tanggal 23 April 2014 sekitar pukul 4.30 WIB, Benedikta Nomat dan Petronela Lake berhasil melarikan diri dari sebuah tempat penampungan di Legenda Malaka, Batam. Setelah berjalan tidak tentu arah, mereka bertemu dengan seseorang yang kemudian mempertemukan mereka dengan Ibu Ana (umat Katolik di Batam) dan menceritakan kejadian yang dialami oleh keduanya. Kemudian Ibu Ana berinisiatif melaporkan masalah tersebut kepada saya, yang bertugas sebagai pastor pendamping di Gereja Santo Petrus,” kata Romo Paschal lewat telepon, Selasa (24/6/2014).

“Saya lalu menjemput Benedikta dan Petronela untuk mendengarkan kesaksian keduanya atas kejadian yang dialami mereka. Setelah mendengar kesaksian tersebut, saya bersama orang-orang kepercayaan saya, mencari lokasi tempat penampungan yang dimaksud. Atas saran dari Organisasi Migran Internasional (IOM), saya kemudian melaporkan kasus yang dialami oleh dua TKW itu dan rekan-rekannya, kepada Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau,” tambahnya.

Mendapat laporan itu, polisi pun bergerak cepat dan keesokan harinya, Jumat (25/4/2014), polisi mendatangi lokasi penampungan yang menjadi tempat penyekapan sekaligus tempat tinggal Jonni Tandjaya dan keluarga.

Di tempat itu, polisi menyelamatkan 21 orang calon TKW yang disekap dan rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia dan Singapura. Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap petugas yang ada di tempat penampungan yang bernama Kusnadi.

Saat ini, lanjut Romo Paskal, 21 TKW menginap di ruang serba guna Gereja Katolik Santo Petrus, Lubuk Baja Batam. Bersama mereka juga terdapat dua orang TKW lainnya asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) sehingga total TKW yang disekap berjumlah 23 orang.

“21 orang TKW itu berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu, Sabu Raijua dan Manggarai Timur. Kini mereka masih menginap di ruang serba guna Paroki Santo Petrus dan mereka masih dimintai keterangannya oleh polisi dan rencananya pekan depan mereka akan dipulangkan ke tempat asal mereka masing-masing,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com