Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dolly Ditutup, Banyuwangi Stop Izin Tempat Karaoke Baru

Kompas.com - 20/06/2014, 17:57 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com
 — Pasca-ditutupnya lokalisasi prostitusi Dolly Surabaya, Pemkab Banyuwangi akan menghentikan perizinan berdirinya tempat karaoke serta kafe baru.

"Tidak akan ada pengaruhnya (Dolly) dengan Banyuwangi, kan kita sudah tutup lebih dulu dibandingkan Dolly. Untuk membatasi munculnya tempat prostitusi baru, Pemkab Banyuwangi akan menghentikan perizinan tempat karaoke dan kafe yang baru," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (20/6/2014).

Anas malah mempunyai rencana untuk membuka tempat karaoke di ruang terbuka untuk mengurangi bisnis yang kadang menjadi tempat esek-esek tersebut.

"Kan lebih bagus kalau ada karaoke di lapangan, seperti di Taman Blambangan atau di ruang terbuka hijau lainnya karena karaoke memang untuk hiburan masyarakat," tambahnya.

Pemkab Banyuwangi juga sudah mengklaim telah memulangkan para PSK dan mucikari yang berasal dari luar Banyuwangi setelah menutup 12 lokalisasi prostitusi yang ada secara bertahap sejak 2013 lalu.

"Pada saat penutupan lokalisasi kemarin, ternyata dari 600-an PSK, hanya 30 persen sisanya dari luar kota," tambahnya.

Sementara itu, Tunggul Harwanto, Manajer Program Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS) LSM, mengatakan, sejak ditutupnya lokalisasi prostitusi di Banyuwangi, sudah ada 11 titik lokalisasi prostitusi baru yang tersebar di kafe, tempat karaoke, taman, bahkan di permukiman.

"Kami menyebar pendamping lapangan untuk memantau kemungkinan PSK dari Dolly bermigrasi ke Banyuwangi. Tapi, kami mendapatkan data dari dinas terkait ada sekitar 41 PSK Dolly yang akan dipulangkan ke Banyuwangi. Namun, sampai hari ini masih belum ada data dan serah terima," ujarnya.

Tunggul juga mengaku, dengan munculnya lokalisasi baru, pihaknya sulit memantau penyebaran HIV/AIDS.

"PSK maupun pelanggannya susah dideteksi karena mereka berpindah-pindah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com