Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Galang 1.000 Tanda Tangan Menolak Penutupan Dolly

Kompas.com - 09/06/2014, 18:43 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya menggalang 1.000 tanda tangan menolak penutupan Dolly, Senin (9/6/2014). Kawasan prostitusi ini akan ditutup pada 18 Juni mendatang.

Para PKL juga mengancam akan bersikap golput pada Pilpres 9 Juli nanti. Tanda tangan ratusan PKL itu dibubuhkan pada kain putih sepanjang sekitar 50 meter yang diletakkan di lahan parkir salah satu wisma di Jalan Jarak. Kain berisi penuh tanda tangan itu akan dikirimkan ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sebagai bukti penolakan penutupan Dolly dari kelompok PKL.

"Jika penutupan tetap dilaksanakan, kami boikot pilpres tahun ini," Aveng, korlap aksi tanda tangan dari Front Pekerja lokalisasi.

Sebelum dipajang di parkiran wisma, kain putih tersebut diarak keliling lokalisasi Dolly dan Jarak, untuk mencari para PKL yang tidak setuju pada kebijakan penutupan Dolly.

"Semua pedagang dari pedagang kecil sampai besar membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan," terangnya.

Penolakan penutupan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu sebelumnya juga dilakukan oleh ribuan PSK dengan berkirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Hukum dan HAM.

Para pekerja Dolly yang terdiri dari PSK, pemilik wisma dan mucikari juga mengancam akan boikot pilpres jika Dolly tetap ditutup pada 18 Juni nanti. Mereka akan menolak masuk kotak surat suara yang akan didistribusikan di lima RW di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com