Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Penyerangan di Yogya karena Protes terhadap Kegiatan Ibadah

Kompas.com - 03/06/2014, 15:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian masih terus menyelidiki dua aksi intoleransi terhadap kegiatan ibadah di Yogyakarta. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, aksi pengerusakan terhadap bangunan yang dijadikan tempat ibadah itu diduga lantaran protes.

"Latar belakang yang mereka lakukan adalah protes terhadap kegiatan ibadah," kata Boy di Mabes Polri, Selasa (3/6/2014).

Dari hasil pemeriksaan salah seorang tersangka yang telah ditangkap, ia menuturkan, sebelumnya diduga telah dilakukan dialog antara pemilik tempat ibadah dengan masyarakat. Namun, pemilik rumah ibadah sepertinya tidak mengindahkan permintaan masyarakat dan tetap melakukan kegiatan ibadah.

"Sepertinya sudah pernah ada dialog tapi mereka tetap melakukan kegiatan secara diam-diam," katanya.

Sebelumnya, dalam sepekan terakhir terjadi dua aksi kekerasan terhadap bangunan yang dijadikan tempat ibadah. Terakhir, Minggu (1/6/2014) siang, di Kabupaten Sleman, puluhan orang merusak sebuah bangunan yang biasa dipakai umat Kristen untuk beribadah.

Bangunan yang dirusak itu milik pendeta berinisial NL. Bangunan yang bersebelahan dengan rumah NL itu terletak di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman.

Penyerangan bermula saat NL bersama sejumlah anggota jemaatnya menggelar kebaktian di bangunan itu sekitar pukul 08.30. Karena tidak suka, puluhan warga Pangukan melancarkan aksi protes.

Sebelumnya, Kamis (29/5/2014) malam, rumah Julius di Dusun Tanjungsari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, diserang puluhan orang. Penyerangan yang dilakukan saat beberapa umat Katolik berdoa bersama di rumah itu membuat sedikitnya lima orang terluka. Hingga Minggu sore, Polri baru menangkap satu tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com