Kontes "Miss Waria 2014" di Bengkulu Diprotes Warga

Penolakan warga semakin bertambah saat acara tersebut digelar bertepatan dengan peringatan Isra Miraj. Meski kegiatan tersebut tetap berlangsung hingga selesai, kritik dan protes warga melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter semakin menjadi.

Pemilik akun Facebook Ivan Taufani, misalnya, meminta Bupati setempat untuk menghentikan acara tersebut. Beberapa netizen secara tegas mengeluarkan dalil-dalil agama yang menyatakan bahwa kegiatan tersebut bertentangan dengan agama. Apalagi, puncak acaranya diadakan bertepatan dengan hari Isra Miraj.

Meski demikian, ada juga beberapa warga yang menanggapi dengan moderat.

"LGBT (lesbian, gay, biseksual, transeksual) adalah realitas dalam masyarakat, termasuk di kota Curup. Terima kehadiran mereka, dengan tetap mengontrol mereka dengan etika, norm,a dan agama yang ada dalam masyarakat itu. Biarkan mereka mengangkat harkat mereka dengan tanpa harus kita pula yang repot memfasilitasi mereka. Dan kotaku, Curup, kota yang religius, belumlah pantas menjadi sebuah ladang yang liberal untuk kehidupan LGBT," tulis salah satu warga.

Perayaan HUT Ke-134 Kota Curup tersebut dimeriahkan dengan beragam rangkaian acara mulai dari pasar rakyat, bazar, pertunjukan adat, termasuk kontes waria.