Untuk itu, kata Arkian, pihaknya akan memberikan imbalan hadiah kepada Briptu Hengky dan Muyadi (ABK) yang telah mencari bantuan dengan cara berenang mengarungi laut saat kapal rombongan Kapolres Buton terbalik.
“Saya lihat mereka sangat berani untuk menyelamatkan enam orang, berjibaku untuk mencari bantuan. Meskipun waktu itu tak ada alat pelampung pakai jeriken, mungkin jangkauan masih sangat jauh. Mulyadi sudah lemas, tapi briptu Hengky tetap semangat mencari bantuan,” ungkap Arkian Lubis di Mapolda Sultra, Senin (19/5/2014).
“Tadi saya bicara dengan staf kita mau berembuk nanti diberikan semacam reward-lah, nanti kita berikan pada tanggal 1 Juli. Maka tadi saya juga sudah minta Dir Pol Air untuk mencatat nama-nama nelayan yang menyelamatkan kapolres bersama lima orang saat kapal mereka terbalik, nanti kita beri reward buat nelayan,” ulasnya.
Partisipasi masyarakat sangat luar biasa dalam membantu penyelamatan rombongan Kapolres Buton yang mengalami kecelakaan laut. Bahkan, lanjut Arkian, Kapolri juga memuji penanganan dan penyelamatan dengan cepat yang dilakukan semua pihak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Briptu Hengky yang merupakan sopir sekaligus ajudan Kapolres Buton AKBP Muh Fachrurozi ditemukan nelayan saat ia berenang hampir enam jam dengan menggunakan jeriken untuk mencari bantuan.
Hal yang sama juga dilakukan Mulyadi, anak buah kapal yang ditumpangi rombongan kapolres untuk mencari bantuan. Saat itu, kapal bantuan Departemen Perikanan digunakan kapolres bersama tujuh orang lain hendak memancing di perairan laut karang Kapota. Namun akibat hantaman ombak besar, kapal tersebut terbalik, Sabtu (17/5/2014) sekitar pukul 22. 00 Wita.
Enam orang itu terapung di bangkai kapal dan bisa diselamatkan kapal nelayan di laut lepas perairan Buton, Minggu (18/5/2014) pukul 09.00 Wita. Selanjutnya, pukul 14.00 Wita, mereka kemudian dievakuasi ke Desa Kanawa, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton.
Sementara Mulyadi ditemukan nelayan di sekitar perairan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi dalam kondisi lemas. Dia pun harus mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Daerah Wakatobi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.