Mereka menuding, PPK telah memotong raihan suara milik Atiq yang merupakan wartawan di Jatim, untuk diberikan ke caleg lain yang separtai. Sembari mengangkat poster dan berorasi, mereka memprotes keras PPK yang dituding memotong suara Atiq, yang bertarung di Dapil IV, meliputi Kecamatan Kraksaan, Gading dan Besuk.
Dalam rekapitulasi PPK pada Jumat (11/4/2014) lalu, mereka menduga PPK memotong suara untuk mendongkrak hasil perolehan suara caleg lain. Berdasarkan hasil rekapitulasi saksi di 109 TPS se-Kecamatan Gading, Atiq yang merupakan caleg Gerindra dengan nomor urut 7 mendapatkan suara sebanyak 3.700. Akan tetapi, jumlah suara tersebut malah melorot menjadi 2.200 suara dalam rekapitulasi PPK setempat.
Para pendukung Atiq semakin jengkel karena PPK memberikan formulir rekapitulasi (form C-1) yang sudah dipenuhi dengan coretan dan selisih suaranya sebanyak 1.500. Penghitungan ulang pun didengungkan para demonstran tersebut.
“Ini ada pemotongan suara untuk Atiq, untuk digelembungkan bagi caleg Gerindra lain yang se-Dapil. Laporan saksi dengan rekapitulasi di PPK jauh sekali hasilnya. Kami menduga ini upaya untuk menggelembungkan suara caleg Gerindra lain,” kata Hamid, tim sukses Atiq.
Ketua PPK Gading, Abdul Hamid membantah telah menggelembungkan suara seperti yang dituduhkan. Apalagi, saat proses rekapitulasi di tingkat TPS maupun PPK, saksi caleg tak ada yang protes.
“Kami meminta protes ini diajukan ke KPU Kabupaten Probolinggo, karena PPK hanya menerima protes caleg dan partai hanya dalam tempo 1x24 jam,” terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.