Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Satinah, Ada TKW Zaenab yang Bakal Dipancung

Kompas.com - 27/03/2014, 15:14 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

BANGKALAN, KOMPAS.com — Di tengah hiruk pikuk rencana eksekusi pancung bagi Satinah, tenaga kerja wanita (TKW) asal Jawa Tengah, kabar tentang rencana eksekusi pancung terhadap Zaenab (48) pun diterima putra Zaenab, Ali Ridho (17), di Bangkalan.

Zaenab adalah TKW asal Kelurahan Mlajah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang juga divonis hukuman mati terkait kasus pembunuhan majikannya pada 1999 silam.

Ali Ridho sudah 15 tahun ditinggalkan ibunya selama bekerja di Arab Saudi. Karena itu, dia tidak kenal betul dengan sosok ibu kandungnya.

Satu-satunya tanda pengenal adalah foto yang pernah dikirimkan dulu, ketika ibunya belum tersangkut kasus pembunuhan tersebut.

Kepada Kompas.com, Ali mengaku belum mendapat kabar terakhir soal keberadaan ibunya di penjara Madinah setelah kakaknya, Syarifuddin (18), berangkat ke Arab Saudi, Rabu (19/3/2014) lalu.

"Belum ada kabar dari kakak. Tapi, saya terus berdoa agar ibu tidak dihukum pancung dan dibebaskan agar kembali lagi ke Bangkalan bersama keluarga," kata Ali, Kamis (27/3/2014).  

Ali bingung harus mengadu kepada siapa untuk menyelamatkan ibunya dari hukuman pancung. Sebab, berdasarkan informasi yang pernah disampaikan kepadanya, pada 2000 lalu, Pemerintah Arab Saudi sudah mau mengeksekusi pancung Zaenab. Namun, berkat negosiasi Presiden Abdurrahman Wahid, Zaenab tidak dieksekusi hingga sekarang.  

"Belakangan, pihak majikan meminta uang tebusan Rp 90 miliar. Saya semakin bingung harus berbuat apa," ujarnya.  

Tri Cahyono, keponakan Zaenab, menjelaskan, upaya keluarga untuk meminta bantuan kepada pemerintah sudah dilakukan. Namun, belum ada tanggapan yang serius. Bahkan, pihak keluarga Zaenab pernah mengadukan nasibnya kepada Menteri Luar Negeri. 

"Katanya pemerintah mau membantu meringankan beban tebusan yang diminta oleh pihak keluarga majikan Rp 10 miliar. Namun, itu masih jauh dari jumlah yang diminta," ujar Cahyono.

Satu-satunya harapan dari keluarga Zaenab ialah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat turun tangan membantu sepenuhnya untuk membebaskan Zaenab. Sebab, ada TKI yang nasibnya sama dengan Zaenab mendapat perhatian dari pemerintah, sementara Zaenab terlupakan.

"Tolong bibi kami juga diperhatikan karena nasibnya juga sama dengan TKI lainnya yang akan dihukum pancung," ujarnya.

Baca juga: TKW Zainab Butuh Tebusan Rp 90 Miliar demi Lolos dari Pancung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com