Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas GPK Ungkap Alasan Penyerangan Hotel Citra Dewi

Kompas.com - 16/03/2014, 16:05 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sekretaris GPK Jawa Tengah, Muhammad Mustafid mengaku tidak berada di lokasi kejadian saat ratusan anggota GPK dari Temanggung menyerang Hotel Citra Dewi, Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (16/3/2014).

Mustafid bersama ribuan anggota GPK lainnya waktu itu tengah mengikuti kegiatan Harlah GPK di lapangan Banyubiru, Ambarawa.

Namun demikian GPK secara organisasi mengaku siap menjalani seluruh proses hukum, terkait penangkapan ratusan anggotanya itu.

"Ya kalo memang terjadi insiden itu di Hotel Citra Dewi, hukum ditegakkan tidak masalah," kata Mustafid, ketika dihubungi, Minggu (16/3/2014) siang.

Namun selaku pimpinan GPK, ia juga meminta aparat penegak hukum, memproses kasus intimidasi yang dilakukan Sukamto, owner Hotel Citra Dewi kepada Takmir Masjid Kauman Bandungan beberapa waktu lalu.

Sebab laporan yang ia terima dari anggota GPK Temanggung, penyerangan itu latarbelakangi ketidakpastian hukum atas penanganan kasus teror yang dilakukan Mbah Kamto (panggilan akrab Sukamto).

"Sampai saat ini kasusnya mandek. Padahal itu jelas-jelas pelecehan terhadap umat Islam, mbah Kamto melakukan ancaman pembunuhan maupun teror dengan menodongkan senjata ke takmir masjid," jelasnya.

Dia mendesak agar Kepolisian menerapkan pasal berlapis terhadap Sukamto terkait kasus penodongan senjata ke Takmir Masjid itu.

"Saya minta polisi mengusut hal ini mulai dari kepemilikan senjata api mbah Kamto, intimidasi dan sebagainya. Mbah kamto seharusnya bisa dikenakan pasal berlapis," imbuhnya.

Sementara itu, kemarin Ketua DPC PPP Kabupaten Semarang, Agus Muhajir Tantowi menandaskan, GPK adalah organisasi kepemudaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan PPP. Karena GPK memiliki AD/ART sendiri.

‘’Jadi perlu dipilah. GPK itu ormas kepemudaan, hanya memang mungkin secara politis mereka arahnya ke PPP. Tapi kita tidak pernah menginstruksikan GPK untuk melakukan perbuatan anarkis, itu internal GPK dan tidak ada sangkut pautnya dengan PPP,’’ tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com