Cita-cita tersebut didambakannya karena saat kecil, wali kota perempuan pertama Surabaya itu kerap sakit-sakitan. "Saya dulu sering sakit-sakitan, makanya cita-cita saya menjadi dokter untuk bantu orang sakit," katanya saat berbincang santai di ruang kerja, Jumat (7/3/2014).
Ajaran dari orangtua untuk membantu kepada sesama juga mendasari cita-cita Risma kecil untuk menjadi dokter. Membantu kepada sesama memang menjadi ajaran utama yang diajarkan orangtua Risma.
"Membantu sesama harus dilakukan dengan segera tanpa harus ditunda-tunda. Itu sebagaimana yang diajarkan agama kata orangtua saya," tambah Risma.
Nilai ajaran itu sepertinya dipegang teguh sampai dia menjadi Wali Kota Surabaya sejak 2010. Risma dikenal sebagai pemimpin yang tidak pernah meninggalkan pekerjaan. Jika ada laporan atau keluhan dari masyarakat, dia akan langsung meresponsnya dengan turun ke lapangan meskipun itu di luar jam kerja.
Nama wali kota yang diusung PDI-P ini terus menjadi pembicaraan publik beberapa bulan terakhir, baik tingkat lokal maupun nasional. Bahkan dia digadang-gadang menjadi capres-cawapres oleh sejumlah partai pada pemilu mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.