Diduga, premium yang dijual di tempat tersebut bercampur dengan air. Ratusan pengendara tersebut meminta pengelola SPBU untuk bertanggung jawab karena mereka khawatir mesin motornya rusak bila bahan bakar yang mereka beli bercampur dengan air.
Menurut Saiful, salah seorang konsumen, dirinya mengisi bensin senilai Rp 20.000. Setelah keluar dari SPBU tersebut, motornya tiba-tiba mogok dan mati. Saiful tak sendirian. Pengendara lain juga mengalami kejadian serupa setelah mengisi premium.
"Kami menuntut pihak SPBU bertanggung jawab. Kami rugi dua kali, bensin sudah bercampur air, mesin juga bisa rusak," ujarnya.
Sementara itu, Faris yang mewakili pihak SPBU mengatakan, bercampurnya air dengan bensin kemungkinan disebabkan pengisian oleh mobil tangki Pertamina pada pagi hari. Menurutnya, tidak ditemukan kebocoran dalam tangki berkapasitas 16 kiloliter tersebut.
"Sebagai bentuk tanggaung jawab, pembeli premium bercampur air kami ganti bensin baru sesuai pembelian. Untuk motor yang mogok, kami beri uang Rp 50 ribu untuk direparasi di bengkel," katanya.
Setelah diganti bensin baru dan diberi ongkos servis, ratusan pengendara sepeda motor tersebut pun bubar. Kemudian, SPBU tersebut sempat ditutup dan hanya melayani pembelian Pertamax.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.