Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Diusir Mahasiswa dari Forum BEM di Bandung

Kompas.com - 05/03/2014, 18:17 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
— Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sekaligus calon presiden Republik Indonesia 2014, Prabowo Subianto, diusir Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara dari diskusi forum BEM se-Nusantara yang bertajuk "Peran Mahasiswa untuk Kemajuan Demokrasi dan Kemajuan Bangsa" di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/3/2014).

Wakil Sekjen Partai Gerindra yang juga adalah Sekretaris Pribadi Prabowo, Sudaryono, mengatakan tidak tahu alasan mahasiswa meminta Prabowo keluar dari ruangan, padahal Prabowo datang dalam kapasitas undangan sebagai pembicara di acara tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, sempat terjadi keributan di internal mahasiswa anggota BEM karena ada pihak yang tidak sudi atas kehadiran Prabowo.

"Tadi, tiba-tiba saja semuanya dipersilakan keluar. Saya enggak tahu masalahnya apa, apakah mereka kurang suka dengan Pak Prabowo atau bagaimana, saya enggak ngerti. Yang jelas, saya dengar kabar sebelumnya ada keributan di internal mereka," jelas Sudaryono kepada wartawan di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Tak hanya Prabowo, Rektor Universitas Komputer Indonesia (Unikom) pun dipersilakan keluar dan tidak diperbolehkan masuk ke forum itu. Begitu juga puluhan jurnalis yang akan meliput.

"Wartawan tidak boleh masuk," tegas salah satu mahasiswa sambil menutup pintu.

Ketika ditanya apakah pihaknya merasa jadi korban politisasi, Sudaryono enggan menjawabnya. Dia menegaskan bahwa Prabowo tidak ingin memperpanjang masalah ini.

"Yang jelas kita enggak tahu masalah sebenarnya apa. Dan yang jelas juga, Pak Prabowo tidak mau terlibat terlalu jauh atas keributan mereka," jelasnya.

Dalam insiden itu, Prabowo sempat mencoba menunggu amarah para mahasiswa reda. Namun, ternyata situasinya tidak memungkinkan dan Prabowo meninggalkan hotel itu.

"Sekitar pukul 13.45 WIB Pak Prabowo meninggalkan hotel ini," katanya.

Sudaryono mengatakan, tim Prabowo jelas mengaku kecewa terhadap sikap para mahasiswa. Pasalnya, para mahasiswa itu yang mengundang Prabowo, tetapi mereka pula yang mengusirnya. Menurutnya, Prabowo lebih kecewa lagi karena tidak dapat memberi ceramah di hadapan para mahasiswa.

"Kecewa juga karena tidak bisa bicara di hadapan mahasiswa. Bagaimanapun, mahasiswa adalah kaum intelektual generasi penerus bangsa," katanya.

Ketika ditemui secara terpisah, Ketua BEM Unikom Andri Lukman bungkam saat dimintai keterangan soal insiden itu.

"No comment, no comment, no comment, no comment," serunya dengan nada tinggi.

Rekan-rekannya pun berusaha menghalang-halangi Ketua BEM Unikom itu dari kejaran wartawan. Mereka berusaha menghindar dari wartawan. Menurut pantauan Kompas.com, pancaran emosi terlihat dari raut muka ratusan mahasiswa itu.

Sikap para mahasiswa ini juga disayangkan oleh Rektor Unikom, Eddy Soeryanto Soegoto. Seharusnya, menurut Eddy, para mahasiswa konsisten dengan narasumber yang telah diundang. Dia juga mengaku tak tahu permasalahan sebenarnya.

"Saya enggak tahu apa masalahnya. Tahu-tahu mereka tutup pintu," katanya.

"Saya juga di sini memenuhi undangan mereka. Saya juga heran ini, saya sendiri diundang, kemudian hadir, tapi kok heran, saya sendiri tidak dipersilakan masuk," lanjutnya kemudian.

Prabowo sendiri tiba ke lokasi acara itu satu jam sebelum acara dimulai. Adapun dalam pertemuan BEM se-Nusantara ini, Unikom menjadi tuan rumah.

Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo membantah informasi adanya pengusiran terhadap Prabowo Subianto oleh mahasiswa di Bandung pada Rabu (5/3/2014). Lewat pernyataan yang dikirim ke email redaksi Kompas.com, ia meluruskan informasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com