Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinju hingga Muntah Darah, Siswa Tolak Permintaan Maaf Guru

Kompas.com - 05/03/2014, 15:54 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


PINRANG, KOMPAS.com
- Dua guru di SMA Negeri 8 Lembang Pinrang, Sulawesi Selatan, yang melakukan kekerasan terhadap empat siswanya meminta maaf dan mengajak para korban dan orang tuanya untuk berdamai. Namun, orangtua korban menolak mencabut laporan mereka ke polisi. Sementara itu, para korban minta dikeluarkan dari sekolah karena alasan trauma.

Kepala UPTD Lembang Pinrang, Usman, yang juga bertindak selaku Diknas setempat, sempat mendatangi rumah Dahrul, salah satu korban. Usman mewakili Abdul Rahim dan M Yusuf, dua guru tersebut, hendak mengajak keluarga korban untuk berdamai dan berjanji akan mendisiplinkan guru-guru di wilayahnya sehingga tak lagi terjadi kekerasan fisik di sekolah. Permohonan itu ditolak.

“Kita berharap mudah-mudahan masih ada kesempatan. Siapa tahu besok atau lusa masih mau menerima maaf hinga kasus ini tak perlu diperpanjang,” ujar Usman kepada Kompas.com.

Sementara itu, pihak Dahrul bersikeras akan tetap melanjutkan kasusnya di kepolisian. Dahrul menyatakan proses hukum ini bisa menjadi pembelajaran kepada semua pihak, terutama guru yang kerap ringan tangan menggunakan cara-cara kekerasan.

Seperti diberitakan Kompas.com, Dahrul dan temannya mengalami luka memar dan muntah darah setelah dirinya dianiaya dengan cara ditinju dan dihantam dengan pipa besi berkali-kali hingga sekujur tubuhnya luka memar. Sejak insiden tersebut, Dahrul mengaku dia dan teman-temannya kerap menjadi bahan olok-olok para guru di sekolah di banyak kesempatan, termasuk pada saat upacara bendera.

“Saya trauma dan sudah tak nyaman berada di sekolah. Tiap saya jadi bahan sindiran para guru.; Sejak kejadian, dua guru pelaku penganiyaan sudah tak masuk mengajar di kelas saya. Saya minta lebih baik keluar dari sekolah,” ujar Dahrul mengaku akan berusaha mencari sekolah lain agar bisa belajar lebih tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com