Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Wartawan "Radar Jogja" Dilempari Molotov

Kompas.com - 24/02/2014, 10:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Rumah Frietqi Suryawan, seorang wartawan surat kabar lokal, dilempari dengan tiga molotov pada Senin (24/2/2014) dini hari. Belum diketahui, siapa pelempar bom bakar sederhana berisi kerosin itu.

Frietqi, atau biasa dipanggil Demang, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 02.00 lewat. Sesaat sebelum kejadian, dia sedang beranjak tidur. Tiba-tiba, suara ledakan terdengar dari depan rumah, disertai benda terbakar. Demang juga mendengar suara seseorang berteriak.

Wartawan koran Radar Jogja itu segera keluar rumah. Dia mendapati kursi teras sudah terbakar. Sebagian tembok dan jendela rumahnya terlihat menghangus. Di tempat itu pula, Demang mendapati botol molotov yang terbakar. Dia segera melemparnya keluar teras, lalu memadamkan api menggunakan kardus berisi rambutan.

"Saya biasa mendengar suara ledakan karena rumah dekat dengan kompleks Akademi Militer. Tapi, saat itu suara ledakan sangat dekat, dan ada suara benda terbakar. Saya juga dengar teriakan tetangga 'woi... woi....'" Saya langsung keluar rumah. Kursi sudah terbakar," kata Demang di rumahnya di Gang Jagoan 3, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Senin.

Selain di teras rumah, Demang juga mendapati molotov yang belum meledak di depan garasi mobil yang terletak di samping rumahnya. Khawatir bom itu meledak dan mengenai mobilnya, dia lantas mengambil bom itu menggunakan batang bambu.

Menurut Demang, tetangganya sebelumnya melihat tiga orang mengitari rumahnya. Satu orang, yang menaiki sepeda motor, tampak mengawasi. Dua orang lagi, yang berboncengan dengan sepeda motor matik, terlihat melempar benda ke arah rumah Demang.

"Saat saya keluar rumah itu, saya sempat melihat seorang laki-laki berjaket menaiki sepeda motor matik. Di parit depan rumah, ditemukan sarung tangan, dan sekarang sudah diamankan polisi," imbuh Demang.

Demang berujar, selama menjadi wartawan, dia mengaku tidak memiliki musuh. Namun, dia yakin teror yang dialami ini terkait dengan beberapa tulisannya yang menyangkut kasus korupsi di Kota Magelang belakangan ini. "Saya yakin 100 persen ini terkait pemberitaan," ucapnya.

Beruntung, tidak ada yang terluka dalam kejadian itu. Demang langsung melapor ke kepolisian. Setelahnya, sejumlah anggota polisi segera menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Hingga saat ini, Demang masih dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian Resor Magelang, Magelang Kota. Polisi juga masih meminta keterangan dari saksi-saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com