"Hingga Rabu kemarin, benih ikan yang mati mencapai 65.550 ekor," jelas Kepala Bidang Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Subiyanto, Kamis (20/02/2014).
Subiyanto mengungkapkan, 65.550 ekor benih ikan yang mati, berasal dari tujuh kelompok Unit Pembenihan Rakyat (UPR) maupun pembudidaya. Total ada sebanyak 847 kelompok tani di Kabupaten Bantul.
Kematin benih ikan disebabkan abu vulkanis yang jatuh di kolam, membuat air menjadi keruh dan pekat, sehingga ikan kesulitan memeroleh oksigen untuk bernafas.
"Sebagian besar benih yang mati adalah jenis ikan lele dan gurame usia tiga minggu. Kerugian yang diderita oleh para petani hingga mencapai Rp 50 juta," terangnya.
Menurutnya, jumlah bibit ikan yang mati mungkin bisa bertambah. Karenanya, Subiyanto mengimbau agar petani ikan segera mengganti air ikan di kolam. Hal itu agar air kolam tidak pekat dan benih ikan dapat bernafas.
"Petani harus menormalkan kolam dengan mengganti air, sehingga ikan bisa mendapat oksigen," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.